Saturday, May 30, 2009

"Mengherankan, OPM Kok di Kota"

Rusuh di Papua "Mengherankan, OPM Kok di Kota"

Yang tak kalah mengherankan, senjata yang digunakan kelompok bersenjata tergolong canggih।

Kamis, 28 Mei 2009, 16:41 WIB
Elin Yunita Kristanti
Bentrok di Mimika, Papua (Antara/ M Yamin Gel)

VIVAnews - Wakil Gubernur Provinsi Papua, Alex Hasegem mengaku heran dengan kejadian rusuh di Papua. Alex heran karena kelompok yang diduga Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) sudah merambah di kota-kota.

"Saya heran kok OPM bergerak di pinggir-pinggir kota, seperti kontak senjata yang terjadi di Tanah Hitam dan penembakan kediaman kantor Bupati Puncak Jaya, setahu saya pergerakan OPM hanya di hutan-hutan dan daerah perbatasan antar negara, dengan cara bergerilya," kata dia, Kamis 26 Mei 2009.

Yang lebih mengherankan, tambah dia, kelompok yang dituding OPM dan masuk kota itu menggunakan senjata yang tergolongan sangat canggih dalam melakukan aksi teror. "Masa senjatanya canggih-canggih, saya benar-benar heran," tambah dia.

Menurut Alex, kasus-kasus yang terjadi selama ini sebenarnya sifatnya masih kriminal. Namun, karena pelakunya sudah menggunakan senjata api yang modern, tentu ini harus menjadi perhatian serius dari aparat keamanan. "Jika ada gerakan masyarakat menggunakan senjata, harus dihadapi juga dengan senjata," tambah dia.

Dia mendesak aparat keamanan baik itu Polisi maupun TNI segera menghentikan aksi-aksi kelompok itu secepatnya, jangan sampai rakyat yang tidak berdosa yang yang tidak tahu apa-apa menjadi korban.

Sebelumnya, Mantan Menteri Luar Negeri Organisasi Papua Merdeka, Nicolas Messet, meminta semua pihak tidak mudah mengambing hitamkan kelompok OPM sebagai otak dari semua kerusuhan yang terjadi di Papua sejak pemilih legislatif 2009.

Sebab, indikasi semua kejadian kerusuhan itu direkayasa mulai terkuak. Dimana ada sekelompok orang yang memperalat orang Papua untuk melakukan tindakan-tindakan dengan imbalan Rp 50 ribu per orang,” kata Messet ketika menghadiri HUT Kodam 17 Cenderawasih, Jayapura, Kamis siang.

Messet adalah orang yang mengenal betul karakter OPM. Messet kini kembali ke NKRI. Dia lama bermukim di Belanda dan Papua Nugini. Menurut Messet, OPM tidak mungkin masuk kota karena mereka berada di hutan dan sekarang juga mulai banyak yang sadar untuk kembali ke NKRI.

Laporan: Banjir Ambarita|Papua

No comments:

Post a Comment