Tuesday, July 14, 2009

Jenasah Bripda Marson Dievakuasi ke Jayapura

Jenasah Bripda Marson Dievakuasi ke Jayapura
Jenazah Briptu Marson Patipelohi (ANTARA/M Yamin Geli/&)

Jayapura (ANTARA News) - Jenasah Bripda Marson Patipelohi, anggota Propam Polda Papua yang ditemukan tewas, dibuang di jurang mile 64, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Selasa pagi dijadwalkan dievakuasi ke Jayapura dengan menggunakan pesawat GIA.

Korban yang diduga dibunuh orang tak dikenal sesaat penyerangan yang dilakukan terhadap mobil yang membawa security PT.Freeport di mile 51, Minggu (12/7) itu sempat dinyatakan hilang.

Namun pada Senin siang, dia ditemukan tewas di jurang mile 64 pada ruas jalan Timika-Tembagapura.

Waka Polda Papua, Brigjen Pol.Riadi Koni kepada ANTARA, Selasa pagi mengakui, jenasah korban dijadwalkan tiba di Bandar udara Sentani, Jayapura sekitar pukul 08.15 WIT.

"Jenasah akan diangkut dengan pesawat GIA dari Timika", jelas Waka Polda Papua seraya menambahkan belum mengetahui dengan pasti korban akan dimakamkan dimana karena masih menunggu keputusan keluarga.

Korban Bripda Marson saat ini tergabung dalam satgas "amule" yang bertugas mengamankan sarana vital nasional termasuk PT.Freeport,

Penyerangan dilakukan orang tak dikenal sejak Sabtu (11/7) di areal PT.Freeport menewaskan tiga orang dan beberapa diantaranya luka-luka.

Ketiga orang yang tewas tersebut adalah Drew Nicholas Grant, warga negara Australia dan Markus Rante Allo, keduanya merupakan karyawan PT.Freeport dan Bripda Marson, anggota Propam Polda Papua.(*)

Belum Ada Rencana Penambahan Polisi di Freeport

Belum Ada  Rencana Penambahan Polisi di Freeport
(ANTARA/Fouri Gesang Sholeh/*)

Jayapura (ANTARA News) - Pasca terjadinya penembakan oleh orang tak dikenal yang menewaskan seorang anggota polisi Polda Papua dan dua orang karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) di Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Papua pada Sabtu (11/7) dan Minggu (12/7), belum ada rencana penambahan aparat kepolisian dari Kepolisian Daerah (Polda) Papua di areal operasional PTFI.

Hal itu diungkapkan kepala bidang Humas Polda Papua, AKBP Nurhabri, kepada ANTARA di Jayapura, Senin.

Ia menjelaskan, saat ini di PTFI sudah ada anggota Satgas Amole dari Polda Papua yang memang bertugas di sana.

"Belum ada rencana penambahan pasukan, yang jelas sejak kejadian penembakan tersebut, polisi dari densus 88 dan Mabes Polri sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)," kata Nurhabri.

Sementara menyinggung soal motif penembakan tersebut, Nurhabri mengatakan untuk saat ini belum bisa diungkapkan oleh pihaknya.

"Motifnya belum jelas, karena memang pelakunya juga belum berhasil teridentifikasi," ujarnya.

Seperti diketahui saat ini, tercatat dua karyawan serta seorang anggota polisi yang tewas di Mimika, Papua.

Pada Sabtu (11/7) karyawan PTFI berkebangsaan Australia, Drew Nicholas Grant ditembak di Mile-53 dan pada Minggu, security PTFI,Markus Rante Allo tewas ditembak di Mile-51.

Sementara korban anggota kepolisian yang tewas bernama Bripda Marson, anggota polisi Polda Papua, Senin siang ditemukan tewas dikawasan mile 52 ruas jalan yang menghubungkan Timika-Tembagapura, Papua, setelah sebelumnya yang bersangkutan dikabarkan hilang.

Korban yang tergabung dalam Satgas Amole Polda Papua, bertugas mengamankan sarana vital nasional yakni PT.Freeport.

Kapolda Papua,Irjen Pol. FX Bagus Ekodanto sejak Sabtu (11/7) memimpin langsung penyidikan guna mengungkap pelaku penembakan itu.

Pada Minggu dinihari sekitar pukul 02.30 WIT, sekitar 58 personil Polri yang dikirim dari Mabes Polri tiba di Timika untuk bertugas di wilayah konflik itu.

Jenazah Drew Nicholas Grant telah dibawa pulang ke negara asalnya setelah diperiksa di Jakarta .(*)COPYRIGHT © 2009

Monday, July 13, 2009

Insiden Freeport Jenazah Korban Diterbangkan ke Australia

Senin, 13/07/2009 15:53 WIB
Didit Tri Kertapati - detikNews


Jakarta - Jenazah Drew Nicholas Grant, karyawan Freeport Indonesia yang tewas ditembak kelompok bersenjata di Papua diterbangkan ke Australia. Drew diterbangkan melalui Bandara Soekarno-Hatta pukul 15.00 WIB.

"Jenazah Drew Nicholas Grant Lakis akan diberangkatkan ke Australia pukul 15.00 WIB dari Bandara Soekarno Hatta," kata Kadivhumas Mabes Polri, Irjen Pol Nanan Soekarna saat jumpa pers di kantornya, Jl Trunojoyo, Jaksel, Senin (13/7/2009).

Seperti diberitakan sebelumnya, empat karyawan PT Freeport Indonesia, yaitu Lucan Jhon Biggs (WN Australia) bersama istrinya Lia Madandan (WNI), Drew Nicholas Grant dan Maju Panjaitan (WNI) yang hendak main golf diserang kelompok bersenjata Sabtu (11/7/2009). Akibatnya, Drew tewas tertembak di bagian leher, perut dan dadanya.

Bripda Marson Freddy, anggota provost Polda Papua yang mengawal mobil Freeport juga sudah ditemukan tewas di mile 51, Tembagapura, Timika, Papua. Sebelumnya, Marson sempat berhasil lolos dari aksi tembak menembak tersebut.

Ia lompat melalui pintu sebelah kiri dan masuk jurang. Mayatnya berhasil ditemukan melalui tracking telephone. "Keadaannya telah meninggal dunia tapi di tubuhnya tidak ditemukan luka tembak," jelas Nanan.(mok/iy)

Suripto: Insiden di Freeport Lebih Disebabkan Permainan Elit

Senin, 13/07/2009 14:25 WIB

Indra Subagja - detikNews


Jakarta
- Insiden di Papua seolah tidak ada habisnya. Yang terbaru penembakan di PT Freeport menewaskan 3 korban. Disinyalir apa yang terjadi di Papua tidak lebih ulah elit-elit politik.

"Lebih pada permainan elit di tingkat atas, yang ada di Papua dan ada di Jakarta," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Suripto saat dihubungi melalui telepon, Senin (13/7/2009).

Politisi PKS ini memberikan indikasi dengan keterlibatan oknum desertir TNI dalam kasus penyanderaan di pelabuhan dan pembakaran kampus Universitas Cendrawasih.

"Itu yang perlu didalami oleh keamanan. Pasca Pilpres ini memang ada hal-hal yang tidak wajar, jadi isu seperti ini diangkat," tambah mantan pejabat Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) itu.

Secara khusus, dia meminta agar polisi dan pihak keamanan bekerja serius dan tidak sungkan membuka insiden ini. "Kasus penembakan ini perlu disisir sampai tuntas, apakah ada keterlibatan oknum dan pihak-pihak yang memanfaatkan momentum ini," tutupnya.

(ndr/iy)

Polisi Australia Hanya Beri Asistensi di Insiden Penembakan di Freeport

Senin, 13/07/2009 13:29 WIB
Didit Tri Kertapati - detikNews

Jakarta - Polisi Australia ikut dilibatkan dalam insiden penembakan di PT Freeport. Apalagi salah seorang warga mereka ikut menjadi korban. Tapi dipastikan tugas polisi negeri Kangguru itu hanya memberikan asistensi.

"Polisi Australia tidak pernah menyelidik, yang menyelidik kita. Mereka hanya beri asistensi, memberi informasi," ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Nanan Soekarna, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (13/7/2009).

Menurut Nanan kerjasama antar polisi lintas negara adalah hal yang biasa. Kerjasamanya, kata Nanan, berkaitan dengan pendidikan maupun tugas-tugas berkait dengan kejahatan.

"Apalagi ini kasus ada Warga Negara Australia tentu ikut juga menangani kasus ini," terang jenderal bintang dua tersebut.

Sementara itu ketika ditanya, apakah sudah ada kejelasan informasi tewasnya Provos Bripda Marsom Patipulohi. Nanan mengaku belum mengetahui.

"Saya belum tahu, kan rekan-rekan diluar saya didalam," jawab mantan kapolda Papua tersebut.(ddt/ndr)

Insiden di Freeport Motif Penembakan Belum Terungkap, Polisi Australia Ikut Dilibatkan

Senin, 13/07/2009 12:14 WIB

Luhur Hertanto - detikNews

Jakarta - Jumlah personil keamanan telah ditambahkan ke Timiki, Papua. Tetapi sejauh ini belum bisa terungkap motivasi insiden penembakan di kawasan tambang PT Freeport di Timika, Papua.

Demikian jawab Menko Polhukam Widodo AS tentang perkembangan proses hukum kasus penembakan di Timika. Hal ini disampaikannya sebelum rakor percepatan pemberantasan korupsi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (13/7/2009).

"Terus terang saja sampai sekarang ini kita belum bisa mengungkap siapa itu dan motif apa yang menjadi faktor penembakan," kata dia.

Berdasar pengamatan, insiden penembakan WNA Australia pekan lalu merupakan bagian rangkaian peningkatan gangguan keamanan yang meningkat belakangan ini di wilayah Papua. Sebelumnya juga terjadi insiden di Wamena dan Puncak Jaya.

"Kita coba dalami apakah ini (rangkaian gangguan keamanan di Papua) terstuktur," imbuh Widodo.

Khusus untuk Timika yang terdapat obyek vital negara, dilakukan upaya peningkatan keamanan. Sabtu lalu Mabes Polri mengirim tambahan personil Brimob, Densus 88, Tim Puslabfor dan Crisis Response Team.

Selain itu juga melibatkan AFP (Australia Federal Police) dalam pengungkapan kasus yang menewaskan WNA Australia itu. Ini sama seperti pelibatan FBI dalam kasus serupa beberapa tahun lalu.

"Baru AFP saja, ini tidak ada kaitannya dengan negara lain," jelas Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri.

(lh/ndr)

Korban Bertambah, Polisi Ditemukan Tewas di Area Freeport

Senin, 13/07/2009 12:06 WIB
Indra Subagja - detikNews


Jakarta - Korban aksi kriminal bersenjata di area PT Freeport bertambah. Kali ini seorang anggota polisi, Bripda Bripda Marson Freddy, ditemukan tewas di mile 51, Tembagapura, Timika, Papua. Penyebab kematian korban belum bisa dipastikan.

"Korban ditemukan di lokasi tempat pengejaran pelaku kriminal bersenjata," jelas Kabid Humas Polda Papua AKBP Nurhabri saat dihubungi melalui telepon, Senin (13/7/2009).

Nurhabri menjelaskan dengan meninggalnya Marson ini, total korban menjadi 3 orang setelah sebelumnya warga Australia Drew Nicholas Gran dan karyawan Freeport bernama Markus.

"Kita sudah melakukan olah TKP dan dilakukan pengejaran tapi memang lokasi di sana agak sulit mengingat lokasinya hutan, gunung, dan jurang," jelas Nurhabri.

Dia menjelaskan dari kondisi di lapangan dipastikan masih kondusif. "Yang jelas kita waspada," terangnya.

Sementara pihak PT Freeport menjelaskan kasus ini membuat pihak perusahaan melakukan pembatasan perjalanan dari Tembagapura ke Timika. "Itu berlangsung peningkatan keamanan, polisi sudah menambah pengamanan. Dan tidak ada ekspatriat yang eksodus. Lokasi insiden juga jauh dari lokasi tambang sehingga kegaiatan normal," tutupnya.(ndr/iy)