Monday, March 30, 2009

Pertempuran Darat dan Laut Tewaskan 45 Orang

Senin, 30 Maret 2009 | 20:06 WIB

KOLOMBO, KOMPAS.com – Sedikitnya, 26 pemberontak Macan Tamil dan seorang tentara laut Srilanka tewas akibat pertempuran laut pada Senin (30/3). Sementara itu, 18 gerilyawan lain tewas akibat pertempuran darat. Demikian dikatakan tentara.

Pasukan pemerintah menenggelamkan empat kapal Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) di lepas pantai timur laut pulau itu. Hal itu dikatakan juru bicara DKP Dassanayake.

Pertempuran laut itu terjadi saat tentara darat meningkatkan serangan atas Macan Tamil, yang terkepung di jalur sempit hutan di daerah Mullaittivu. Demikian kata kementerian pertahanan.

Dikatakannya, 18 gerilyawan, termasuk seorang pemimpin penting dikenali sebagai Uththaman, tewas sesudah tentara maju menekan Macan Tamil pada hari Minggu.

"Satu tank berlapis baja, dipakai Macan Tamil dalam tahap akhir pertempuran mereka melawan tentara, mutlak hancur pada Minggu pagi oleh tentara," kata pernyataan tentara.

Dikatakannya, pasukan penempur Macan Tamil mencoba meningkatkan serangan balasan, tetapi dipaksa mundur.

Dalam bentrok pada Jumat dan Sabtu, tentara membunuh 46 pemberontak di daerah sama. Demikian kata kementerian pertahanan.

Pengujian pernyataan medan perang hampir mustahil karena yang berwenang tidak membolehkan wartawan atau pengamat mandiri pergi ke daerah itu.

Tentara menyatakan, Macan Tamil memiliki sisa kurang dari 500 pasukan penempur dan akan gerakan bersenjata berdasawarsa mereka untuk tanah air mandiri Tamil di pulau dengan sebagian besar penduduknya suku Sinhala.

Gerombolan tersebut terdesak ke daerah seluas 21 kilometer persegi di Mullaitivu tengah dari daerah lebih dari 15.000 kilometer persegi, yang mereka kuasai ketika serangan tentara dilancarkan pada 2006.

Lebih dari 70.000 orang tewas akibat kemelut sejak pertengahan 1980-an itu, salah satu perang saudara paling lama di dunia.

Pasukan pemerintah Srilanka menewaskan setidak-tidaknya 46 pemberontak dalam pertempuran pada ahir pekan lalu di bagian timurlaut negara itu, tempat mereka memojokkan gerilyawan Macan Tamil, kata Kementerian Pertahanan pada Minggu.

Gerilyawan Macan Tamil ditembak mati dalam pertempuran dua hari di dan di sekitar kota Puthukkudiriruppu, kata pernyataan Kementerian Pertahanan.

Kalangan pejabat tentara menyatakan gerilyawan tersebut dipukul mundur ke jalur sempit garis pantai berhutan dan bisa dienyahkan pada bulan depan. "Pertempuran setempat dan gerakan dari pintu-ke-pintu terus berlangsung di wilayah itu dengan sasaran menangani daerah kantong musuh serta kedudukan pertahanan mereka," katanya.

Tak ada keterangan dari Macan Tamil, tapi laman pendukung pemberontak Tamilnet menuduh tentara mengebomi wilayah penduduk dan menewaskan 170 warga setempat sejak tengah pekan sebelumnya.

Tentara membantah membuat warga sebagai sasaran dan sebaliknya, menunjuk Macan Tamil sebagai pihak patut disalahkan, karena menahan puluhribuan orang sebagai tameng hidup.

Masyarakat dunia pimpinan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan prihatin terhadap keselamatan warga, yang terjebak di daerah perang.

Mereka meminta gencatan senjata dilakukan guna memberi warga kesempatan pindah dari daerah perang secara aman.

Pemerintah Srilanka tidak mengindahkan desakan gencatan senjata dengan menyatakan hanya mau gerilyawan itu, yang telah berperang sejak tahun 1972 untuk kemerdekaan, menyerahkan diri secara mutlak.

Perserikatan Bangsa-Bangsa, didukung Inggris dan Amerika Serikat, pada tengah pekan lalu mendesak penghentian sementara pertempuran untuk kemanusiaan di Srilanka dan menuding pemberontak Macan Tamil memperburuk keadaan penduduk, yang terjebak dalam pertempuran tersebut.

XVD

Sumber : Ant

No comments:

Post a Comment