Tuesday, March 31, 2009

Indonesia Jamin Tidak Ada Aktivitas Macan Tamil di Nusantara

31/03/09 18:16

London (ANTARA News) - Indonesia memberikan jaminan kepada pemerintah Srilanka bahwa wilayah nusantara belum pernah dan tidak akan digunakan untuk aktivitas gerakan Macan Tamil.

Jaminan pemerintah Indonesia itu disampaikan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda saat berkunjung ke Srilanka selama dua hari dari 29 hingga 30 Maret yang lalu.

Juru bicara Departemen Luar Negeri, Teuku Faizasyah, saat ditemui di Grosvenor House Hotel JW Marriott di London, Selasa, mengatakan, selama ini memang belum ada preseden atau laporan yang menandakan macan tamil telah memasuki wilayah Indonesia.

Meski demikian, pemerintah Srilanka meminta agar Indonesia menjaga wilayahnya sehingga personel gerakan militer Macan Tamil tidak memasuki dan beraktivitas di Indonesia, termasuk dalam pengumpulan dana.

"Indonesia menyampaikan bahwa wilayah nasional kita tidak akan digunakan untuk aktivitas yang menyebabkan disintegrasi suatu negara," ujar Faiza.

Jaminan itu, menurut dia, disampaikan berulang kali oleh Menlu Wirajuda saat bertemu dengan menteri luar negeri Srilanka, perdana menteri, maupun presiden Srilanka. Kunjungan Menlu Wirajuda ke Srilanka merupakan kunjungan balasan dari Pemerintah Srilanka ke Indonesia.

Dari Srilanka, Menlu langsung menuju London untuk bergabung dengan delegasi Indonesia yang menghadiri konferensi tingkat tinggi G20. Selama kunjungan kerja di Srilanka, menurut Faiza, Menlu Wirajuda memberikan ceramah tentang penyelesaian konflik Aceh secara damai.

Pemerintah Srilanka, menurut Faiza, sangat berminat menyimak penyelesaian konflik Aceh yang mungkin dapat ditiru untuk menyudahi aksi separatis Macan Tamil yang telah berlangsung selama 30 tahun.

Pada kunjungan di Srilanka, Menlu juga memberikan bantuan kepada Pemerintah Srilanka untuk pengungsi Tamil berupa beras, makanan, dan obat-obatan.

Setelah menghadiri forum G20 di London, Menlu Wirajuda akan melawat ke Swedia selama tiga hari juga untuk kunjungan balasan.

Kunjungan itu, menurut dia, untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara terutama setelah Indonesia menempatkan kembali duta besarnya pada 2006, menyudahi kekosongan duta besar selama empat tahun.(Ant)

Taliban Pakistan Akui Serang Lahore

31/03/09 17:05
Peshawar, Pakistan, (ANTARA News) - Ketua Taliban Pakistan, Baitullah Mehsud, yang dirinya dihargai lima juta dolar bagi yang membekuknya, Selasa mengaku bertanggungjawab atas serangan yang terjadi di akademi kepolisian di Lahore.

"Kami mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Ini adalah serangan balasan terhadap serangan-serangan pesawat tak berawak di daerah-daerah suku di Pakistan. Akan ada banyak lagi serangan-serangan demikian," kata Mehsud kepada AFP dalam pembicaraan per telepon dari suatu tempat yang tidak diketahui.

Para penyerang bersenjatakan senapan, granat dan berompi serangan bunuh diri Senin menyerbu pusat latihan kepolisian di dekat ibu kota kebudayaan Pakistan, Lahore, selama delapan jam.

Tujuh kadet polisi, seorang warga sipil dan empat penyerang tewas dalam serangan di Lahore itu. Serangan tersebut memicu ketakutan-ketakutan baru bahwa aksi kekerasan kembali merebak di wilayah suku di perbatasan Afghanistan, dan ke jantung Pakistan.

Mehsud juga mengaku bertanggung jawab atas suatu serangan bunuh diri di luar suatu kantor perwakilan polisi khusus di Islamabad. Serangan tersebut menewaskan seorang pada 23 Maret lalu, kemudian disusul serangan terakhir terhadap satu pos polisi di Bannu, Pakistan barat laut.(*)

Penjara Seumur Hidup Bagi Tentara AS Pembunuh Werga Irak

31/03/09 07:36
Berlin (ANTARA News) - Seorang sersan pasukan AS telah dihukum penjara seumur hidup karena ambil bagian membunuh empat tahanan Irak di Baghdad, kata militer AS, Senin.

Sersan Satu Joseph Mayo, 27, mengaku bersalah atas tuduhan "berkonspirasi untuk melakukan pembunuhan yang direncanakan" di pengadilan perang di Vilseck, Jerman. Dia juga dipecat dengan tidak hormat

Pengadilan perang itu berlangsung di Jerman, tempat unitnya bermarkas sekaligus salah satu pusat logistik dan angkutan militer terbesar AS.

Dalam pembelaannya, Mayo setuju untuk memberikan kesaksian pada pengadilan mendatang untuk memberatkan Sersan Kepala John Hatley yang disebut sejumlah saksi ambil bagian dalam pembunuhan para tawanan.

Para korban ditemukan dalam keadaan tangan terikat dan mata tertutup. Mereka ditembak di Baghdad pada 2007. Tiga tentara telah dihukum karena kejahatan terkait dengan insiden itu.(Ant)

Monday, March 30, 2009

Pertempuran Darat dan Laut Tewaskan 45 Orang

Senin, 30 Maret 2009 | 20:06 WIB

KOLOMBO, KOMPAS.com – Sedikitnya, 26 pemberontak Macan Tamil dan seorang tentara laut Srilanka tewas akibat pertempuran laut pada Senin (30/3). Sementara itu, 18 gerilyawan lain tewas akibat pertempuran darat. Demikian dikatakan tentara.

Pasukan pemerintah menenggelamkan empat kapal Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) di lepas pantai timur laut pulau itu. Hal itu dikatakan juru bicara DKP Dassanayake.

Pertempuran laut itu terjadi saat tentara darat meningkatkan serangan atas Macan Tamil, yang terkepung di jalur sempit hutan di daerah Mullaittivu. Demikian kata kementerian pertahanan.

Dikatakannya, 18 gerilyawan, termasuk seorang pemimpin penting dikenali sebagai Uththaman, tewas sesudah tentara maju menekan Macan Tamil pada hari Minggu.

"Satu tank berlapis baja, dipakai Macan Tamil dalam tahap akhir pertempuran mereka melawan tentara, mutlak hancur pada Minggu pagi oleh tentara," kata pernyataan tentara.

Dikatakannya, pasukan penempur Macan Tamil mencoba meningkatkan serangan balasan, tetapi dipaksa mundur.

Dalam bentrok pada Jumat dan Sabtu, tentara membunuh 46 pemberontak di daerah sama. Demikian kata kementerian pertahanan.

Pengujian pernyataan medan perang hampir mustahil karena yang berwenang tidak membolehkan wartawan atau pengamat mandiri pergi ke daerah itu.

Tentara menyatakan, Macan Tamil memiliki sisa kurang dari 500 pasukan penempur dan akan gerakan bersenjata berdasawarsa mereka untuk tanah air mandiri Tamil di pulau dengan sebagian besar penduduknya suku Sinhala.

Gerombolan tersebut terdesak ke daerah seluas 21 kilometer persegi di Mullaitivu tengah dari daerah lebih dari 15.000 kilometer persegi, yang mereka kuasai ketika serangan tentara dilancarkan pada 2006.

Lebih dari 70.000 orang tewas akibat kemelut sejak pertengahan 1980-an itu, salah satu perang saudara paling lama di dunia.

Pasukan pemerintah Srilanka menewaskan setidak-tidaknya 46 pemberontak dalam pertempuran pada ahir pekan lalu di bagian timurlaut negara itu, tempat mereka memojokkan gerilyawan Macan Tamil, kata Kementerian Pertahanan pada Minggu.

Gerilyawan Macan Tamil ditembak mati dalam pertempuran dua hari di dan di sekitar kota Puthukkudiriruppu, kata pernyataan Kementerian Pertahanan.

Kalangan pejabat tentara menyatakan gerilyawan tersebut dipukul mundur ke jalur sempit garis pantai berhutan dan bisa dienyahkan pada bulan depan. "Pertempuran setempat dan gerakan dari pintu-ke-pintu terus berlangsung di wilayah itu dengan sasaran menangani daerah kantong musuh serta kedudukan pertahanan mereka," katanya.

Tak ada keterangan dari Macan Tamil, tapi laman pendukung pemberontak Tamilnet menuduh tentara mengebomi wilayah penduduk dan menewaskan 170 warga setempat sejak tengah pekan sebelumnya.

Tentara membantah membuat warga sebagai sasaran dan sebaliknya, menunjuk Macan Tamil sebagai pihak patut disalahkan, karena menahan puluhribuan orang sebagai tameng hidup.

Masyarakat dunia pimpinan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan prihatin terhadap keselamatan warga, yang terjebak di daerah perang.

Mereka meminta gencatan senjata dilakukan guna memberi warga kesempatan pindah dari daerah perang secara aman.

Pemerintah Srilanka tidak mengindahkan desakan gencatan senjata dengan menyatakan hanya mau gerilyawan itu, yang telah berperang sejak tahun 1972 untuk kemerdekaan, menyerahkan diri secara mutlak.

Perserikatan Bangsa-Bangsa, didukung Inggris dan Amerika Serikat, pada tengah pekan lalu mendesak penghentian sementara pertempuran untuk kemanusiaan di Srilanka dan menuding pemberontak Macan Tamil memperburuk keadaan penduduk, yang terjebak dalam pertempuran tersebut.

XVD

Sumber : Ant

Taliban Dicurigai Culik 11 Petugas Keamanan Pakistan

30/03/09 16:39
Islamabad, (ANTARA News) - Kelompok gerilyawan Taliban pada Minggu dicurigai menculik 11 petugas keamanan dari daerah suku Pakistan Khyber Agency, kata pejabat.

Angkatan bersenjata Taliban menyerang satu pos pemeriksaan di daerah Shin Qamar, di Khyber Agency, dan menculik beberapa petugas keamanan setempat yang dinamakan `Khasadars` ke suatu tempat yang tak diketahui, seperti diwartakan IRNA-OANA

Tak satu pun kelompok mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut tetapi para pejabat mengatakan Taliban berada di balik aksi penculikan itu.

Insiden ini terjadi dua hari setelah serangan bom yang mematikan di satu mesjid di Khyber Agency, yang menewaskan lebih dari 50 orang, termasuk 17 di antaranya petugas keamanan.

Para pemimpin suku setempat melancarkan pencarian terhadap petugas-petugas keamanan yang lenyap itu, setelah pemerintah selatan membantu mereka. Namun, operasi tersebut tidak berhasil.

Seorang pejabat mengatakan bahwa seorang pejabat kelas bawah, Mohammad Ali, di antara mereka yang diculik.

Aksi penculikan dan serangan terhadap pasukan keamanan makin meningkat di Khyber Agency dalam beberapa pekan terakhir ini, setelah Taliban meningkatkan aktivitasnya di wilayah itu.

Khyber Agency adalah juga rute pasokan untuk pasukan NATO yang dipimpin Amerika Serikat yang paling penting di Afghanistan, dan para gerilyawan secara teratur menjadikan truk-truk pengangkut barang pasokan itu sebagai target mereka.

Gerakan Taliban pekan lalu meminta semua pasukan keamanan yang ada di Khyber Agency agar mengosongkan pos pemeriksaan mereka di jalan raya yang menghubungkan Pakistan-Afghanistan, jika tidak mereka akan serang.(*)

Pria Bersenjata Serang Sekolah Pelatihan Polisi Pakistan

30/03/09 13:59

Lahore, Pakistan (ANTARA News) - Para penyerang yang bersenjatakan senapan dan granat menewaskan paling tidak delapan polisi di satu pusat pelatihan polisi di kota Lahore, Pakistan, Senin, kata polisi dan seorang pejabat keamanan.

Serangan itu terjadi kurang dari sebulan setelah 12 pria bersenjata menyerang tim kriket Sri Lanka di kota itu menewaskan enam personil polisi dan seorang sopir bus. Para pria bersenjata itu melarikan diri.

Pusat pelatihan yang diserang Senin itu terletak di pinggiran kota itu, di jalan raya menuju perbatasan dengan India.

Stasiun televisi mengatakan paling tidak beberapa penyerang mengenakan seragam polisi.

Beberapa pria bersenjata memasuki kompleks itu, melemparkan granat tangan dan kemudian mulai menembak," kata seorang pejabat badan intelijen.

"Mereka masih berada di gedung itu dan baku-tembak masih berlangsung," katanya seperti dikutip Reuters.

Ia mengatakan, 10 orang tewas dan 50 orang lagi cedera.

Seorang perwira polisi mengatakan paling tidak delapan polisi tewas.

Sebuah kendaraan lapis baja pengangkut pasukan (APC) memasuki kompleks itu dan terjadi baku-tembak termasuk apa yang agaknya satu satu ledakan granat, kata seorang jurufoto Reuters di lokasi itu. APC kemudian meninggalkan lokasi itu.

Polisi mengepung kompleks itu sementara sejumlah personil lain mengangkut mereka yang cedera ke ambulans.

Satu jaringan televisi menayangkan gambar sekitar 12 polisi yang tergeletak di lapangan parade, beberapa orang di antara mereka tewas. (*)

Kelompok Bersenjata Serang Pusdiklat Polisi Pakistan

30/03/09 10:40
Lahore, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Kelompok bersenjata, Senin, menyerang pusat pendidikan dan latihan polisi Pakistan dekat kota Lahore di Pakistan timur, demikian polisi, Senin.

"Orang-orang bersenjata yang tak dikenal telah menyerang pusat pelatihan polisi, kami telah meminta bantuan satuan polisi elite," kata perwira polisi senior Mumtaz Sukhera kepada wartawan.

"Kami belum mengetahui (berapa banyak) korban," kata Sukhera, namun sumber-sumber seperti dikutip televisi pemerintah menyebutkan empat polisi tewas akibat serangan itu.

Pusat pelatihan polisi ini berada di luar kota Lahore di sebuat tempat yang dinamai Manawan. Tayangan langsung televisi menunjukan tubuh-tubuh polisi bertiarap di tengah serunya baku tembak.

Polisi mengepung kawasan luar pusat pelatihan polisi itu begitu pasukan khusus dari kepolisian dan wahana berat pengangkut personel memasuki kawasan pusdiklat. (*)

Mantan Kepala Intelijen Pakistan Cela Obama

30/03/09 08:59
Islamabad (ANTARA News/IRNA-OANA) - Pidato Presiden AS Barack Obama bukan hanya mengecewakan banyak orang di Pakistan, tetapi menunjukkan dia tidak berbeda dari pendahulunya, kata mantan kepala dinas rahasia militer Pakistan baru-baru ini.

"Pidato Presiden Amerika tersebut menunjukkan bahwa ia rendah diri dan mengarah pada imperialis congkak. Sistem telah menyelimuti dirinya," kata Letjen (Purn) Hamid Gul.

Kepada wartawan, mantan direktur jenderal Dinas Intelijen Antar-Lembaga (ISI) ini mengatakan, penambahan tentara di Afghanistan hanya akan memperbesar masalah AS dan meramalkan kekalahan pasukan asing dalam waktu dua tahun.

Ia mengatakan tak ada negara adidaya yang dapat mengubah takdir (di Afghanistan) dan menyebut AS telah mencampuri urusan dalam negeri negara lain serta telah menentang pemulihan hakim yang dipecat oleh mantan presiden Pervez Musharraf.

"AS harus tunduk pada keinginan rakyat Pakistan," kata Gul. (*)

Pasukan Irak Rebut Permukiman Sunni di Baghdad

30/03/09 07:50
Baghdad (ANTARA News) - Pasukan keamanan Irak dengan dukungan tentara AS, Ahad, mengambil-alih secara penuh daerah kantung Sunni di bagian tengah Baghdad, setelah baku-tembak selama dua hari dengan kelompok garis keras setempat, kata satu sumber dan saksi mata.

Kantor berita Xinhua melaporkan, pasukan keamanan Irak mengambil-alih permukiman Sunni, Fadel, bekas kubu gerilyawan Al-Qaeda. Mereka telah menggeledah daerah itu dari rumah ke rumah, dan memerintahkan anggota kelompok fanatik agar sepenuhnya melucuti senjata mereka, kata satu sumber Kementerian Dalam Negeri yang tak ingin disebutkan jatidirinya.

Menurut penduduk setempat, permukiman itu telah kembali ke dalam kedamaian, dan pasukan keamanan Irak telah mendirikan markas sementara di permukiman tersebut dan memerintahkan pengikut garis keras agar menyerahkan senjata mereka kepada tentara.

"Setiap orang yang masih menyimpan senjata akan diperlakukan sebagai teroris," pasukan keamanan menyampaikan tuntutan mereka melalui pengeras suara.

Militer Irak memblokade pintu masuk ke permukiman itu sejak pertempuran sengit berkecamuk Sabtu sore, menyusul penangkapan Adel al-Mashhadani, pemimpin kelompok Dewan Kebangkitan setempat, dan pembantunya.

"Penduduk di permukiman tersebut bekerja sama dengan pasukan keamanan Irak dan mereka menyerahkan senjata mereka tanpa masalah," kata Jenderal Qassim Atta, jurubicara bagi komando militer Baghdad, sebagaimana dikutip oleh media Irak.

Pada Sabtu, Atta mengatakan kedua pemimpin kelompok Dewan Kebangkitan ditangkap berdasarkan surat perintah penangkapan dari pengadilan.

Ketegangan tinggi di ibukota Irak, Baghdad, setelah bentrokan antara pasukan Irak dan kelompok Dewan Kebangkitan, sehingga menimbulkan keprihatinan baru mengenai kestabilan di negara yang dicabik pertempuran itu.

Kabupaten Fadel, yang terletak di sisi timur Sungai Tigris --yang membagi dua ibukota Irak, adalah daerah kantung kuno dan miskin masyarakat Sunni, Permukiman itu dikelilingi oleh permukiman Syiah.

Kelompok Dewan Kebangkitan, yang didukung AS, kebanyakan terdiri atas gerilyawan Sunni anti-AS yang beralih melawan Al-Qaeda setelah kelompok pimpinan Osama bin Laden tersebut melakukan pembunuhan secara membabi-buta baik terhadap masyarakat Syiah maupun Sunni. (Ant)

Sunday, March 29, 2009

Personel Pasukan Komando Afghanistan Tewas

29/03/09 17:04
Kabul (ANTARA News)- Tiga personel pasukan komando angkatan darat Afghanistan tewas ketika sebuah bom yang disembunyikan di pinggir jalan menghantam kendaraan mereka saat sedang mencari para gerilyawan di Afghanistan timur, kata militer AS dan Afghanistan, Minggu.

Tentara-tentara itu, bagian dari kesatuan elit angkatan darat yang baru sedang melakukan patroli pengintaian, Sabtu ketika kendaraan mereka melindas bom di provinsi Paktia, kata mereka.

Tiga tentara tewas dan empat lainnya cedera,kata sebuah pernyataan angkatan darat Afghanistan.

Tentara koalisi juga bagian dari misi itu tetapi tidak ada korban di kalangan mereka, kata militer. "Pasukan itu menahan enam orang yang terlibat serangan tersebut," tambahnya.

AS memimpin usaha-usaha yang disponsori internasional untuk membangun tentara Afghanistan, yang hancur akibat perang saudara tahun 1990-an.

Angkatan darat sekarang memiliki lebih dari 80.000 personil -- termasuk tiga satuan komando-- yang ikut serta dalam operasi-operasi kontra pemberontakan bersama dengan 70.000 tentara internasional yang digelarkan di negara itu.

Presiden AS Barack Obama, Jumat mengumumkan ia akan mengirim 4.000 pelatih militer untuk mempercepat usaha-usaha membangun militer sampai 134.000 personil sebagai bagian dari satu strategi baru untuk mengalahkan kegiatan kelompok garis keras yang meningkat di Afghanistan dan Pakistan.(Ant)

Saturday, March 28, 2009

Terminal Pasokan NATO di Pakistan Diserang

28/03/09 23:02
Islamabad (ANTARA News) - Sejumlah gerilyawan tak dikenal melancarkan serangan roket terhadap terminal pasokan pasukan NATO yang berpangkalan di Afghanistan di Pakistan barat laut Sabtu pagi, kata laporan saluran televisi swasta Geo News TV.

Terminal Farhad yang diserang itu terletak di jalan lingkar Peshawar, ibukota provinsi perbatasan barat laut.

Kelompok gerilyawan menembakkan empat roket terhadap terminal itu, yang kemudian membakar serta menghanguskan banyak truk yang diparkir di sana, menurut Geo News.

Laporan-laporan pers lokal mengatakan, sedikitnya tujuh kontainer terbakar di dalam serangan itu.

Kobaran api kemudian disebutkan berhasil dikuasai.

Pasukan Korp Perbatasan membalas serangan dan melepaskan tembakan ke arah gerilyawan. Kemudian, baku tembak dilaporkan berlangsung, namun tak seorang pun tewas, menurut laporan-laporan awal.

Truk-truk pemasok pasukan NATO itu telah diserang beberapa kali pada akhir tahun lalu, dan ratusan truk serta kontainer yang membawa barang-barang pasokan itu dihancurkan. (*)

Friday, March 27, 2009

Dunia Serukan Pertempuran di Sri Lanka Dihentikan

27/03/09 13:17
PBB (ANTARA News/AFP) - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) didukung Inggris dan Amerika Serikat (AS) Kamis mendesak dihentikannya sementara pertempuran untuk kemanusiaan di Sri Lanka yang dilanda pertikaian, dan menuding pemberontak Macan Tamil memperburuk keadaan penduduk sipil yang terjebak dalam pertempuran tersebut.

Kepala kemanusiaan PBB, John Holmes, mengatakan kepada para wartawan setelah menghadiri penjelasan tak resmi Dewan Keamanan PBB bahwa keprihatinan utamanya adalah penduduk sipil yang terjebak di daerah pertempuran, dan tidak diizinkannya mereka keluar dari daerah itu oleh Pembebasan Macan Tamil Eelam (LTTE).

Dia menambahkan bahwa dia mendesak pentingnya dibuka akses kemanusiaan ke daerah pertempuran di Sri Lanka utara.

"Kami mengisyaratkan beberapa jenis gagasan dihentikannya perang untuk kemanusiaan guna mengizinkan penduduk sipil meninggalkan wilayah itu," katanya.

"Ini adalah suatu situasi yang sangat mengkhawatirkan dan untuk itu, kami mengimbau kepada LTTE untuk mengizinkan penduduk sipil tersebut keluar dengan selamat dan tertib."

Rosemary DiCarlo, seorang delegasi senior AS untuk PBB, juga menyuarakan negaranya sangat prihatin atas memburuknya situasi kemanusiaan di Sri Lanka, dan mengecam LTTE, yang dipandang oleh Washington sebagai organisasi teroris.

"Kami dengan tegas mengecam fakta bahwa mereka (LTTE) menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup, Kami menyerukan kepada mereka untuk meletakkan senjata, meninggalkan kekerasan dan berunding dengan pemerintah," katanya menambahkan.

DiCarlo juga mengecam bahwa Kolombo terus melakukan pengeboman terhadap daerah-daerah yang padat dengan penduduk sipil.

Dia mengatakan Washington telah menyerukan kepada Kolombo untuk meredakan aksi pembomannya dan telah menerima janji untuk itu. "Namun, kami perlu melihat hasilnya," katanya menambahkan.

Dia menyerukan pemerintah Sri Lanka untuk memberikan banyak perhatian guna melindungi penduduk sipil.

Timpalannya dari Inggris, John Sawers juga menuding LTTE memburuk keadaan penduduk sipil di utara negara itu.

"Jelas bahwa LTTE yang mencegah mereka untuk meninggalkan daerah pertempuran itu," katanya.

"Kami mengecam tindakan mereka dari apa yang mereka lakukan," katanya.

"Kami mengecam tindakan mereka berkaitan masalah itu. Kami menyerukan kedua pihak untuk menghormati hukum kemanusiaan, hentikan menggunakan senjata-senjata berat dan melindungi semua kehidupan penduduk sipil."

Duta Besar Sri Lanka di PBB, H.M.G.S. Palihakkara mengatakan, pemerintahnya juga sangat prihatin terhadap nasib penduduk sipil, dan menambahkan bahwa Kolombo telah mengumumkan gencatan senjata selama 48 jam. Dia menuduh LTTE mencegah penduduk sipil untuk meninggalkan daerah pertempuran.

"Jika LTTE bersedia mengizinkan mereka meninggalkan tempat itu hari ini, pemerintah saya akan menyepakati itu sebagai modalitas, penghentian pertempuran sementara," kata utusan tersebut.

"Cara tercepat untuk mengakhiri konflik adalah LTTE meletakkan senjata mereka, dan mengizinkan orang-orang itu meninggalkan lokasi tersebut."

Di Kolombo, seorang menteri pemerintah mengatakan, pemberontak Macan Tamil telah kehilangan banyak wilayah mereka di Sri Lanka utara, dan kekalahan total mereka sekarang kian dekat.

Pasukan pemerintah telah membatasi gerak para pejuang LTTE di suatu daerah seluas 21 kilometer persegi, yang disebut pemerintah sebagai daerah aman, kata Keheliya Rambukwwella, menteri tenaga kerja luar negeri dan juru bicara pemerintah di bidang pertahanan.

Pada puncak kekekuatan mereka pada pertengahan tahun 1990-an, Macan Tamil menguasai lebih dari dua per tiga garis pantai negara pulau di Lautan Hindia itu, dan sepertiga dari total luas daratannya. Keruntuhan Macan Tamil dimulai dua tahun lalu dan semakin cepat setelah pemerintah menarik diri dari gencatan senjata yang diprakarsai Norwegia pada Januari 2008.(Ant)

Tuesday, March 24, 2009

AL Sri Lanka Bunuh 5 Pemberontak Macan Tamil

24/03/09 01:57

Kolombo (ANTARA News/AFP) - Angkatan Laut Sri Lanka membunuh lima penyerang bunuh diri Macan Tamil ketika mereka berusaha untuk bercampur dengan pengungsi yang melarikan diri ke daerah yang dikuasai pemerintah di bagian utara negara itu, kementerian pertahanan mengatakan, Senin.

Sebuah kapal patroli angkatan laut telah mendeteksi sebuah kapal pemberontak di antara tiga kapal lainnya yang membawa 54 warga sipil Minggu, katanya dalam satu pernyataan.

"Angkatan laut yakin bahwa tujuan LTTE (Macan Pembebasan Tamil Eelam) di sini adalah untuk bercampur dengan tentara di darat secara diam-diam dan menimbulkan kehancuran besar pada mereka," kata pernyataan itu.

Pada Minggu, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengevakuasi 493 pasien dan keluarga mereka melalui laut dari daerah Puttumattalan di Sri Lanka timurlaut ke daerah yang dikuasai pemerintah di utara.

Militer mengatakan bahwa sejak pertempuran meningkat pada Januari, hampir 50.000 orang telah melarikan diri dari zona pertempuran, termasuk lebih dari 1.000 orang Sabtu.

Tidak ada komentar segera dari LTTE.

Militer mengatakan Macan Tamil telah makin kecil dengan hanya kurang dari 500 petempur yang tersisa dan hampir kalah dalam perang bersenjata mereka yang telah berlangsung beberapa dasawarsa untuk memperoleh tanah air Tamil merdeka di negara pulau berpenduduk mayoritas Sinhala itu.(Ant)


Monday, March 23, 2009

1.100 Warga Sipil Selamatkan Diri dari Perang di Sri Lanka

23/03/09 04:50

Kolombo (ANTARA News/AFP) - Lebih dari 1.100 warga sipil meninggalkan zona perang di Sri Lanka ketika pasukan pemerintah berusaha melenyapkan pemberontak separatis Macan Tamil, kata militer, Minggu.

Dari 1.150 orang yang meninggalkan daerah-daerah yang dikuasai pemberontak pada Sabtu, 108 orang pergi dengan kapal dan yang lain pergi dengan berjalan kaki melewati hutan, kata militer dalam sebuah pernyataan.

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengatakan, Minggu, mereka telah mengungsikan 493 pasien dan keluarga mereka melalui laut dari Puttumattalan menuju kota Pulmoddai di Sri Lanka timurlaut.

Jurubicara ICRC Sarasi Wijeratne mengatakan, Palang Merah juga mengirim obat ke rumah sakit darurat di Puttumattalan, jauh di dalam wilayah yang dikuasai pemberontak, dimana puluhan ribu orang masih terperangkap akibat pertempuran.

Sejak Februari, Palang Merah mengungsikan hampir 5.000 pasien dan keluarga mereka dari Puttumattalan untuk dirawat di daerah-daerah yang dikuasai pemerintah.

Sementara itu, militer mengatakan, mereka telah membunuh dua pemimpin pemberontak di wilayah utara negara pulau itu, dimana gerilyawan Macan Tamil saat ini tersudut. Tidak ada keterangan mengenai korban di pihak pasukan pemerintah.

Belum ada pernyataan segera mengenai hal itu dari Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE), yang menurut pemerintah hampir kalah dalam perang puluhan tahun mereka dalam upaya mendirikan negara Tamil merdeka.

Laporan-laporan independen dari zona konflik hampir tidak bisa diperoleh karena sebagian besar wartawan, pekerja bantuan dan pengamat internasional dilarang memasuki daerah itu.

Sejumlah analis mengatakan bahwa Macan Tamil semakin mendekati kekalahan dan perang akan segera berakhir.

Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa telah memperingatkan pemberontak Macan Tamil agar menyerah tanpa syarat atau dibunuh.

"Mereka (Macan Tamil) harus mengizinkan warga sipil pergi dan kemudian menyerah tanpa syarat," kata Rajapaksa.

Militer telah mencapai serangkaian kemenangan, termasuk merebut kembali Kilinochchi, yang diklaim LTTE sebagai ibukota mereka, dan mengusir pemberontak tersebut dari Semenanjung Jaffna.

Pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak LTTE meningkat sejak pemerintah secara resmi menarik diri dari gencatan senjata enam tahun pada Januari 2008.

Pembuktian independen mengenai klaim-klaim jumlah korban mustahil dilakukan karena pemerintah Kolombo melarang wartawan pergi ke zona-zona pertempuran.

Lebih dari 70.000 orang tewas dalam konflik separatis panjang di Sri Lanka itu sejak 1972.

Sekitar 15.000 pemberontak Tamil memerangi pemerintah Sri Lanka dalam konflik etnik itu dalam upaya mendirikan sebuah negara Tamil merdeka.

Masyarakat Tamil mencapai sekitar 18 persen dari penduduk Sri Lanka yang berjumlah 19,2 juta orang dan mereka terpusat di provinsi-provinsi utara dan timur yang dikuasai pemberontak.

Macan Tamil termasuk dalam daftar teroris yang dikeluarkan AS, Uni Eropa, Kanada dan India, antara lain karena kelompok gerilya itu melancarkan serangan-serangan bom bunuh diri selama perang saudara tersebut.(Ant)

Friday, March 20, 2009

Irak Desak Negara-negara Asing Terima Pemberontak Iran

20/03/2009 18:54
Baghdad (ANTARA News) - Irak menyerukan negara-negara asing menerima para anggota satu kelompok oposisi Iran, yang berpangkalan di Irak selama sekitar dua dasawarsa tetapi masih dianggap Baghdad sebagai kelompok teroris dan menjadi beban tanggungjawab politik.

Para pejabat Irak dan Mujahiddin Rakyat Iran (PMOI) telah bertikai selama bertahun-tahun. PMOI melakukan satu kampanye menuduh pemerintah Irak melakukan penyiksaan terhadap mereka, dan mencap mereka anggota teroris dan pembohong.

PMOI mulai muncul sebagai satu kelompok kiri Islam yang menentang Shah Iran tetapi bertikai dengan para ulama Syiah yang mengambil alih kekuasaan setelah revolusi Iran tahun 1979.

Kelompok ini diizinkan oleh Saddam Hussein beroperasi di Irak, yang berperang dengan Iran tahun 1980-an kurang disenangi oleh pemerintah baru Irak yang dipimpin kelompok Syiah, yang punya hubungan baik dengan Iran yang mayoritas penduduknya penganut Syiah.

"Kami tidak ingin memikul tanggungjawab bagi dosa dari kehadiran satu organisasi teroris di wilayah ini, kata jurubicara pemerintah Irak Ali al Dabbagh kepada Reuters.

"Kami meminta masyarakat internasional mencarikan tempat lain bagi mereka selain Irak," tambahnya.

Belum ada negara yang menyatakan kesediaannya, kata Dabbagh. AS menganggap PMOI satu kelompok teroris, tetapi Uni Eropa setuju mencabut kelompok itu dari daftar organisasi terorisnya setelah masalah hukum yang berlarut-larut.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan memaksa 3.500 anggota PMOI keluar dari pangkalan mereka di Kamp Ashraf di Irak utara adalah melanggar hukum internasional. PMOI mengatakan pasukan Irak telah memukul mereka, menghambat bantuan dan mengepung kamp mereka. Tuduhan-tuduhan itu dibantah Irak.

Ada spekulasi bahwa sebuah pesawat Iran yang tidak berawak yang menurut pasukan AS telah ditembak jatuh di Irak Februari lalu mungkin memantau kegiatan PMOI.

Dabbagh tidak mengkonfirmasikan apakah pesawat yang jatuh itu adalah sebuah pesawat kecil atau dari mana ia datang, tetapi mengatakan Irak memiliki kepentingan untuk memelihara hubungan baik dengan Iran. (Ant)

Thursday, March 19, 2009

Perang Berkobar, AL Sri Lanka Selamatkan 640 Warga Sipil

19/03/09 03:13
Kolombo (ANTARA News/Reuters) - Angkatan Laut Sri Lanka menyelamatkan lebih dari 640 orang yang meninggalkan zona perang di negara pulau itu dengan menggunakan kapal-kapal kecil, sementara gerilyawan Macan Tamil memberondongkan tembakan ke arah mereka, kata militer, Rabu, namun puluhan ribu warga sipil masih terperangkap di daerah konflik.

Militer Sri Lanka mengepung gerilyawan Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) di zona yang hanya 28 kilometer persegi di kawasan timurlaut negara pulau itu dan berusaha mengakhiri pemberontakan separatis mereka yang telah berlangsung lebih dari 25 tahun.

Sedikitnya 18 pemberontak tewas dalam pertempuran terakhir di zona perang yang kian menyusut, kata seorang pejabat militer, Rabu.

Badan anak PBB UNICEF mengatakan, ratusan anak termasuk diantara 2.800 warga sipil yang tewas dalam pertempuran-pertempuran sejauh ini, dan mereka memperingatkan bahwa lebih banyak orang lagi terancam bahaya. Pemerintah menyebut angka itu belum terbukti kebenarannya.

PBB mengatakan pekan lalu, Macan Tamil menahan dengan paksa ribuan orang di dalam zona perang dan memaksa mereka berperang atau membuat pertahanan.

LTTE menyatakan, orang-orang itu tinggal di sana atas kehendak mereka sendiri. Hampir 44.000 orang pergi dari daerah konflik sepanjang tahun ini, 5.000 orang diantaranya sejak Sabtu.

Pada Rabu, 643 orang yang menggunakan 35 kapal kecil meninggalkan sebuah zona bebas tembakan setelah pasukan AL memburu kapal-kapal LTTE yang melepaskan tembakan ke arah mereka, kata jurubicara militer Brigjen Udaya Nanayakkara. Macan Tamil belum bisa dihubungi untuk diminta komentar mereka mengenai hal itu.

Nanayakkara mengatakan, pasukan telah menemukan mayat 18 gerilyawan Macan Tamil pada Selasa, dan pertempuran berkobar lagi Rabu.

Badan bantuan kemanusiaan CARE mengatakan, salah seorang pekerjanya tewas pada Selasa di zona bebas tembakan.

Sejumlah analis mengatakan bahwa Macan Tamil semakin mendekati kekalahan dan perang akan segera berakhir.

Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa telah memperingatkan pemberontak Macan Tamil agar menyerah tanpa syarat atau dibunuh.

"Mereka (Macan Tamil) harus mengizinkan warga sipil pergi dan kemudian menyerah tanpa syarat," kata Rajapaksa.

Militer telah mencapai serangkaian kemenangan, termasuk merebut kembali Kilinochchi, yang diklaim LTTE sebagai ibukota mereka, dan mengusir pemberontak tersebut dari Semenanjung Jaffna.

Pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak LTTE meningkat sejak pemerintah secara resmi menarik diri dari gencatan senjata enam tahun pada Januari 2008.

Pembuktian independen mengenai klaim-klaim jumlah korban mustahil dilakukan karena pemerintah Kolombo melarang wartawan pergi ke zona-zona pertempuran.

Lebih dari 70.000 orang tewas dalam konflik separatis panjang di Sri Lanka itu sejak 1972.

Sekitar 15.000 pemberontak Tamil memerangi pemerintah Sri Lanka dalam konflik etnik itu dalam upaya mendirikan sebuah negara Tamil merdeka.

Masyarakat Tamil mencapai sekitar 18 persen dari penduduk Sri Lanka yang berjumlah 19,2 juta orang dan mereka terpusat di provinsi-provinsi utara dan timur yang dikuasai pemberontak.

Macan Tamil masuk dalam daftar teroris yang dikeluarkan AS, Uni Eropa, Kanada dan India, antara lain karena kelompok gerilya itu melancarkan serangan-serangan bom bunuh diri selama perang saudara tersebut.(*)

Thursday, March 12, 2009

Ratusan Warga Sipil Tinggalkan Zona Perang Sri Lanka

12/03/09, 02:27,
Kolombo (ANTARA News/Reuters) - Hampir 400 warga sipil menyelamatkan diri dari zona perang Sri Lanka yang kian mengecil, sementara seorang menteri pulih kesadarannya setelah terluka dalam serangan bom bunuh diri yang dituduhkan pada pemberontak Macan Tamil yang tersudut, kata sejumlah pejabat, Rabu.

Militer Sri Lanka mengepung gerilyawan Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) di zona yang hanya 37 kilometer persegi di kawasan pantai timurlaut Sri Lanka dan berusaha mengakhiri perang separatis itu.

Pasukan membunuh 16 gerilyawan LTTE dalam pertempuran Selasa dan Rabu, kata jurubicara militer Brigjen Udaya Nanayakkara.

Macan Tmail belum bisa dihubungi untuk diminta komentar mereka mengenai hal itu. Situs pro-LTTE www.TamilNet.com mengutip seorang pejabat pemberontak yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan, kelompok gerilya itu Selasa meledakkan enam posisi artileri angkatan darat sekitar 18 kilometer di belakang garis perang, dan menewaskan 50 prajurit dalam serangan tersebut.

Nanayakkara membantah berita itu dan mengatakan, "Kami tidak mungkin membiarkan senjata-senjata itu berada dalam posisi yang bisa diserang. Mereka terlindungi dengan baik bahkan ketika mereka jauh dari pertempuran."

Selasa, pasukan menerima 378 warga sipil Tamil yang menyelamtkan diri, sehingga jumlah pengungsi menjadi 1.054 sejak Jumat, katanya. Hampir semua dari 38.900 orang yang melarikan diri dari zona perang sepanjang tahun ini datang dalam gelombang besar-besaran pada awal Februari ketika pasukan mencapai sebuah zona lama bebas tembakan.

Saat ini masih ada puluhan ribu orang yang terperangkap di dalam zona perang. Badan-badan bantuan, kelompok hak asasi manusia dan pemerintah mendesak LTTE berhenti menggunakan mereka sebagai tameng manusia.

Pemerintah mengatakan, 70.000 orang sipil masih berada di zona perang, sementara Palang Merah menyebutkan angka 150.000.

Macan Tamil bersikeras bahwa orang-orang itu tinggal di sana atas kehendak mereka sendiri dan menuduh pemerintah membom warga sipil, namun militer membantah hal itu.

Sementara itu Menteri Pos dan Telekomunikasi Mahinda Wijesekara hari Rabu dilepas alat bantu hidupnya namun tetap berada dalam perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Kolombo. Ia termasuk diantara 35 orang yan gterluka dalam ledakan bom di luar sebuah masjid di Godapitiya yang dituduhkan pada LTTE.

Serangan itu ditujukan pada kelompok enam menteri yang sedang memperingati Maulid Nabi. Wijesekara adalah satu-satunya menteri yang terluka dalam serangan itu.

Sejumlah analis mengatakan bahwa Macan Tamil kini mendekati kekalahan dan perang darat akan segara berakhir.

Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa telah memperingatkan pemberontak Macan Tamil agar menyerah tanpa syarat atau dibunuh.

"Mereka (Macan Tamil) harus mengizinkan warga sipil pergi dan kemudian menyerah tanpa syarat," kata Rajapaksa.

Badan-badan bantuan mengatakan, sekitar 250.000 orang terperangkap di zona perang, namun pemerintah mengatakan bahwa jumlah mereka hanya sekitar separuh dari angka tersebut.

Rajapaksa, yang memimpin parade militer di Kolombo, ibukota Sri Lanka, memuji kemajuan militer akhir-akhir ini ke arah kemenangan atas apa yang disebutnya sebagai "organisasi teroris paling kuat di dunia".

Militer telah mencapai serangkaian kemenangan, termasuk merebut kembali Kilinochchi, yang diklaim Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) sebagai ibukota mereka, dan mengusir pemberontak tersebut dari Semenanjung Jaffna.

Sejak pemerintah Sri Lanka pada Januari tahun lalu menarik diri dari gencatan senjata sponsoran Norwegia, pasukan keamanan meningkatkan upaya-upaya untuk menguasai lagi wilayah utara yang masih dikuasai Macan Tamil.

Pada Juli lalu, pemimpin angkatan darat, Letjen Sarath Fonseka mengatakan, pasukannya telah melenyapkan duapertiga dari kekuatan militer Macan Tamil dan konflik itu sedang "mendekati titik peralihan".

Pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak LTTE meningkat sejak pemerintah secara resmi menarik diri dari gencatan senjata enam tahun pada Januari 2008.

Pembuktian independen mengenai klaim-klaim jumlah korban mustahil dilakukan karena pemerintah Kolombo melarang wartawan pergi ke zona-zona pertempuran.

Lebih dari 70.000 orang tewas dalam konflik separatis panjang di Sri Lanka itu sejak 1972.

Sekitar 15.000 pemberontak Tamil memerangi pemerintah Sri Lanka dalam konflik etnik itu dalam upaya mendirikan sebuah negara Tamil merdeka.

Masyarakat Tamil mencapai sekitar 18 persen dari penduduk Sri Lanka yang berjumlah 19,2 juta orang dan mereka terpusat di provinsi-provinsi utara dan timur yang dikuasai pemberontak.(*)

Tuesday, March 10, 2009

Enam Menteri Srilanka Nyaris Tewas Dibom

Selasa, 10 Maret 2009 | 15:56 WIB

COLOMBO, SELASA- Sepuluh orang tewas dan 20 lainnya luka-luka ketika sebuah bom bunuh diri meledak di antara kerumunan orang yang sedang berdiri di luar masjid untuk merayakan hari raya Muslim, Maulid Nabi, di Srilanka, Selasa (10/3).

Menurut pejabat militer Srilanka, di antara korban luka itu adalah seorang menteri, tetapi tidak disebutkan namanya.

Menteri Perminyakan Srilanka HM Fowzie yang berada di lokasi kejadian menduga, target peledakan itu adalah enam menteri yang sedang berjalan kaki dalam sebuah prosesi menuju masjid untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. "Pelaku bom bunuh diri mencoba membunuh kami, tetapi kami melarikan diri," katanya.

Menurut Fowzie, dirinya terpercik darah dan serpihan daging setelah bom meledak di belakang rombongan menteri. "Jalanan penuh dengan mayat dan darah," katanya.

Siaran televisi independen, Sirasa, menunjukkan, seorang pria berjubah putih dan berpenutup wajah turut serta dalam iring-iringan sebelum terjadi ledakan. Begitu ledakan terjadi, orang berlarian ke sana kemari.

Sejumlah orang, termasuk polisi terlihat mengangkat tubuh Menteri Pos dan Telekomunikasi Mahindra Wijesekra yang terluka ke dalam sebuah van.

Ahmed Nafri (29) yang sedang berjalan ke arah masjid ketika ledakan terjadi menyatakan, "Saya mendengar suara keras dan kemudian saya melihat orang-orang bergelimpangan dengan tubuh penuh darah dan luka."


MSH
Sumber : AP

Friday, March 06, 2009

Sri Lanka Tawarkan Jalan Aman Bagi Warga Sipil di Zona Perang

06/03/09 05:08
Kolombo (ANTARA News/AFP) - Sri Lanka hari Kamis menawarkan sebuah jalan aman baru bagi ribuan warga sipil yang terperangkap di zona perang negara itu, sementara seorang pekerja Palang Merah lokal tewas ketika membantu para pengungsi meninggalkan daerah tersebut.

Sekretaris Kementerian Luar Negeri Palitha Kohona mengatakan, pemerintah telah mengumumkan jalan aman bagi warga sipil untuk keluar dari daerah yang masih dikuasai pemberontak Macan Tamil di wilayah timurlaut negara pulau itu.

"Satu jalan akan menuju ke utara melewati Chalai, sementara jalan yang lain akan mengarah ke selatan melewati kota Mullaittivu," kata Kohona, yang menambahkan bahwa Komite Internasional Palang Merah (ICRC) telah diminta ikut serta untuk membantu warga sipil menggunakan jalan keluar yang aman itu.

Pengumuman pemerintah itu disampaikan ketika ICRC mengatakan bahwa salah seorang pegawainya yang membantu pengungsian warga sipil dari zona konflik tewas terkena peluru pada Rabu.

"Salah satu pekerja pria kami tewas akibat hantaman peluru pada Rabu sore," kata jurubicara ICRC Sarasi Wijeratne, yang mengidenfitikasi korban sebagai Vadivel Vijayakumar, seorang etnik Tamil.

"Meski terjadi insiden malang ini, ICRC akan tetap berada di daerah konflik dan terus melakukan pekerjaan kemanusiaan kami," katanya.

Wijeratne mengatakan, tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu, yang terjadi setelah Vijayakumar membantu korban-korban sipil yang cedera naik sebuah feri ICRC yang akan membawa mereka ke tempat yang aman.

Militer memperkirakan, sekitar 70.000 orang masih terperangkap di dalam zona perang, sementara 36.000 warga sipil mencari perlindungan di daerah-daerah yang dikuasai pemerintah.

Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa telah memperingatkan pemberontak Macan Tamil agar menyerah tanpa syarat atau dibunuh.

"Mereka (Macan Tamil) harus mengizinkan warga sipil pergi dan kemudian menyerah tanpa syarat," kata Rajapaksa.

Badan-badan bantuan mengatakan, sekitar 250.000 orang terperangkap di zona perang, namun pemerintah mengatakan bahwa jumlah mereka hanya sekitar separuh dari angka tersebut.

Rajapaksa, yang memimpin parade militer di Kolombo, ibukota Sri Lanka, memuji kemajuan militer akhir-akhir ini ke arah kemenangan atas apa yang disebutnya sebagai "organisasi teroris paling kuat di dunia".

Sejumlah analis mengatakan bahwa Macan Tamil kini mendekati kekalahan dan Rajapaksa menyatakan perang darat akan berakhir dalam beberapa hari lagi.

Militer telah mencapai serangkaian kemenangan, termasuk merebut kembali Kilinochchi, yang diklaim Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) sebagai ibukota mereka, dan mengusir pemberontak tersebut dari Semenanjung Jaffna.

Sejak pemerintah Sri Lanka pada Januari tahun lalu menarik diri dari gencatan senjata sponsoran Norwegia, pasukan keamanan meningkatkan upaya-upaya untuk menguasai lagi wilayah utara yang masih dikuasai Macan Tamil.

Pada Juli lalu, pemimpin angkatan darat, Letjen Sarath Fonseka mengatakan, pasukannya telah melenyapkan duapertiga dari kekuatan militer Macan Tamil dan konflik itu sedang "mendekati titik peralihan".

Pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak LTTE meningkat sejak pemerintah secara resmi menarik diri dari gencatan senjata enam tahun pada Januari 2008.

Pembuktian independen mengenai klaim-klaim jumlah korban mustahil dilakukan karena pemerintah Kolombo melarang wartawan pergi ke zona-zona pertempuran.

Lebih dari 70.000 orang tewas dalam konflik separatis panjang di Sri Lanka itu sejak 1972.

Sekitar 15.000 pemberontak Tamil memerangi pemerintah Sri Lanka dalam konflik etnik itu dalam upaya mendirikan sebuah negara Tamil merdeka.

Masyarakat Tamil mencapai sekitar 18 persen dari penduduk Sri Lanka yang berjumlah 19,2 juta orang dan mereka terpusat di provinsi-provinsi utara dan timur yang dikuasai pemberontak.(*)

Tentara Sri Lanka Bunuh 33 Macan Tamil Dalam Pertempuran Baru

06/03/09 01:37

Kolombo (ANTARA News/AFP) - Pasukan pemerintah telah menembak mati sedikitnya 33 pemberontak Macan Tamil dan melukai banyak orang lagi dalam pertempuran baru yang meletus di Sri Lanka timur laut, Kamis, kata militer.

Pemberontak Macan Tamil telah meningkatkan serangan terhadap tentara di daerah pantai Chalai, tapi pasukan keamanan memukul mundur serangan itu dan menemukan sejumlah besar hasil tangkapan senjata, jurubicara militer Brigadir Jenderal Udaya Nanayakkara mengatakan.

"Kami menemukan 33 mayat teroris dan 33 senapan serbu otomatis serta beberapa senjata lainnya dan amunisi," kata Nanayakkara. yang menambahkan bahwa pasukan keamaman telah mengkonsolidasikan posisi mereka di daerah itu.

Pemberontak Macan Tamil telah tersudut di sebuah jalur tanah sempit di distrik pantai Mullaitivu.

Militer mengatakan pihaknya mengharapkan akan mengalahkan samasekali pemberontak Macan Tamil April, untuk mengakhiri konflik 37 tahun itu.(*)