Saturday, April 18, 2009

Polda Papua Tangkap Penyerang Polsekta Abepura

[ Minggu, 18 April 2009 ]
JAYAPURA - Kerja keras Polda Papua mengungkap penyerangan Mapolsekta Abepura 9 April lalu membuahkan hasil. Timsus direskrim berhasil menangkap tujuh tersangka dari persembunyian mereka di sebuah rumah di kompleks Perumahan BTN Purwodadi Blok O, Sentani, Kabupaten Jayapura. Penangkapan itu dilakukan pukul 14.30 WIT.

Rumah tersebut diketahui milik tersangka separatis OPM (Organisasi Papua Merdeka) Buchtar Tabuni. Tabuni adalah ketua IPWP (International Parlement for West Papua).

Penggerebekan rumah tersebut berawal dari informasi warga sekitarnya bahwa ada penghuni rumah yang mengalami luka pada pelipis kirinya. Polisi curiga karena pada serangan ke Mapolsekta Abepura itu, seorang tersangka terkena tembakan.

Tersangka yang mengalami luka itu Jhon Hisage. Enam lainnya adalah Kanitius Hisage, Efekus Pawika, Jefri Haluk, Amitu Yomat, serta dua perempuan Tina Dami dan Deli Wenda.

Penggerebekan tersebut dipimpin Komandan Tim Satgas Khusus Kompol Susilo dengan melibatkan sepuluh personel Brimob dan sepuluh personel kesatuan lain. Selain menangkap ketujuh tersangka, tim menyita barang bukti berupa satu handycam, HT (handy talky) organik Polri, dua unit HP Nokia dengan profil Bendera Bintang Kejora, dan dua handphone Nokia polos.

Plh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua AKBP Nurhabri membenarkan adanya penangkapan ketujuh tersangka itu. Namun, dia belum bersedia menjelaskan secara rinci. ''Kami masih akan memeriksa tersangka untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan mereka dalam penyerangan Mapolsekta Abepura tersebut," imbuhnya.

Sebagaimana diberitakan, puluhan orang menyerang Mapolsekta Abepura. Mereka membawa senjata tradisional, bom molotov, dan bom rakitan. Petugas memperingatkan mereka dengan tembakan peringatan ke atas. Karena para penyerang makin beringas, polisi akhirnya melumpuhkan mereka dengan tembakan.

Para pelaku kemudian kabur ke arah Jalan Biak, Abepura, selanjutnya menghilang di kegelapan malam. Beberapa saat setelah serangan itu, polisi menemukan seorang warga yang belakangan diketahui bernama Nahason Mabel tewas tertembak di punggungnya dengan posisi tengkurap. Korban masih memegang busur dan anak panah.

Tidak berapa lama, tepatnya pukul 03.00 WIT, gedung rektorat Universitas Cendana di Waena dibakar orang tidak dikenal. Sebelum penyerangan Mapolsekta Abepura, sekitar pukul 24.00 WIT pos polisi yang berada di Skow-Wutung, perbatasan RI-PNG, juga diserang kelompok bersenjata. Bahkan, terjadi kontak senjata selama hampir 15 menit.

Bersamaan dengan itu, di Wamena, Jayawijaya, dilaporkan lima warga pendatang ditikam orang tidak dikenal. Tiga di antaranya meninggal dan dua lainnya kritis. Kejadian itu membuat warga takut dan mengungsi ke Makodim 1702/Jayawijaya. (bat/jpnn/ruk)

No comments:

Post a Comment