Saturday, April 25, 2009

Macan Tamil: Penduduk Sipil Kelaparan

Sabtu, 25 April 2009 | 14:31 WIB

KOLOMBO, KOMPAS.com — Para pemberontak Macan Tamil, Sabtu (25/4), mengatakan, 165.000 penduduk sipil yang tinggal di daerah kecil yang berada di bawah kontrol mereka hampir kelaparan karena kekurangan pangan.

Kelompok pemberontak ini membandingkan situasi yang melanda warga sipil yang terperangkap di zona perang dengan krisis yang terjadi di Darfur.

Di tengah keprihatinan internasional karena warganya terperangkap di zona perang di kawasan perang utara, Pembebasan Macan Tamil Eelam (LTTE) mengatakan dalam pernyataannya bahwa bahaya kelaparan kini mengintai rakyat sipil yang tak bersalah. Macan Tamil juga menuduh Pemerintah Sri Lanka mencegah datangnya pasokan-pasokan pangan.

Macan Tamil, yang kini nyaris mendekati kekalahan setelah mengangkat senjata selama hampir empat dasawarsa, mengatakan, pihak militer mencegah rute darat yang menuju ke daerah-daerah pemberontak. Akibatnya, transportasi laut merupakan satu-satunya alat pengangkutan pangan dan obat-obatan.

"Kami takut jika pengiriman itu ditunda lebih lanjut bisa mengakibatkan krisis yang sama dengan yang dihadapi rakyat Darfur bahkan menyebabkan kematian lebih parah," kata LTTE.

Dalam kaitan itu, LTTE menyerukan kepada PBB dan masyarakat internasional untuk menjamin tidak terkendalanya pasokan-pasokan ke wilayah itu. Namun, belum jelas seberapa banyak orang yang terperangkap di daerah kecil yang dikuasai pemberontak itu. PBB memperkirakan, jumlah penduduk yang terjebak di wilayah perang itu 50.000 orang, sementara pemerintah menyatakan 15.000-20.000 orang.

Macan Tamil menyambut baik rencana kedatangan Ketua Hak Asasi Manusia (HAM) PBB John Holmes, Sabtu malam, ke Sri Lanka. "Kami mempersiapkan suatu dialog konstruktif untuk tujuan mengatasi krisis kemanusiaan," kata pihak pemberontak.


MSH
Sumber : Ant

No comments:

Post a Comment