Sunday, April 26, 2009

AS Cemas Taliban dan Al Qaeda Kuasai Senjata Nuklir Pakistan

26/04/09 16:14
Washington (ANTARA/ News)- Senjata nuklir Pakistan saat ini dalam keadaan aman, tetapi Washington "cemas" atas apa yang mungkin akan terjadi jika kelompok gerilyawan Taliban menggulingkan pemerintah itu, kata Menlu AS Hillary Clinton dalam wawancara dengan stasiun televisi Fox News, Sabtu waktu setempat.

Keamanan persenjataan nuklir Pakistan adalah "satu masalah yang kami tetap sangat yakin telah dijamin oleh militer dan pemerintah Pakistan. "Kami telah banyak bekerja selama beberapa tahun belakangan ini mengevaluasi itu," kata Hillary kepada Fox News dalam satu wawancara di Baghdad seperti dikutip oleh AFP.

"Saya kira menurut pemerintah kami adalah senjata nuklir itu aman," katanya menurut transkrip wawancara itu.

"Salah satu dari kekuatiran-kekuatiran terburuk kami yang kami telah kemukakan kepada pemerintah dan militer Pakistan adalah yang terburuk yaitu gerak maju Taliban yang dibantu dan didukung Al Qaidah dan kelompok-kelompok garis keras lainnya menggulingkan pemerintah karena gagal mengusir mereka-- maka mereka memiliki kunci-kunci bagi persenjataan nuklir Pakistan," kata Hillaru.

Lebih dari 1.000 orang tewas dalam gelombang serangan Al Qaidah dan kelompok garis keras yang punya hubungan dengan Taliban di seluruh Pakistan sejak Juli 2007, ketika militer menyerbu sebuah Masjid Merah di Islamabad .

Amerika Serikat, Kamis menyatakan kekuatirannya atas gerak maju Taliban di Pakistan.(*)

2008 Tahun "Paling Mematikan" Bagi Palestina

26/04/09 06:15

Kota Gaza (ANTARA News) - Lebih dari 1.000 warga Palestina tewas pada 2008 di Jalur Gaza dan Tepi Barat sehingga menjadikan 2008 tahun paling mematikan sejak Israel didirikan pada 1948, kata satu kelompok hak asasi manusia, Sabtu.

Sebanyak 820 warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel di Gaza, sementara 40 orang dibunuh di Tepi Barat, menurut Pusat Palestina untuk Hak Asasi Manusia, organisasi independen yang bermarkas di Gaza.

Sedikit-dikitnya setengah dari mereka adalah warga sipil, termasuk 108 anak, direktur pusat itu, Raji Sourani, mengatakan ketika ia menyampaikan laporan tahunan badan pengawas HAM itu pada media.

Selain itu, 143 warga Palestina, di antara mereka 25 anak dan 13 perempuan, tewas dalam kekerasan antar-warga Palestina tahun lalu, kata Saurani.

"2008 adalah tahun terburuk dan paling mematikan bagi Palestina...sejak 1948", tahun negara Israel didirikan, Sourani mengatakan.

Laporan tahunan sebelumnya yang disiarkan di situs Internet pusat hak asasi manusia itu mengatakan bahwa 394 warga Palestina, termasuk 253 warga sipil, telah dibunuh oleh pasukan Israel pada 2007.

Dan 161 warga Palestina tewas dalam bentrokan di Gaza antara gerakan Hamas dan pendukung setia Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmud Abbas pada Juni 2007, yang berpuncak dengan Hamas merebut kekuasaan di kantung pesisir itu.

Lembaga itu bulan mengatakan bahwa 1.417 warga Palestina -- termasuk 926 warga sipil -- telah tewas dalam serangan Israel Desember-Januari di Jalur Gaza yang diperintah-Hamas.

Badan darurat Palestina menyebutkan jumlah mereka yang tewas dari Operasi Membuat Keunggulan Israel adalah 1.475 orang, termasuk 943 warga sipil.

Namun militer Israel membantah jumlah yang kematian warga sipil dan bersikeras bahwa sebagian besar mereka yang tewas dalam serangannya di Gaza adalah "mata-mata teror".

Militer itu mengatakan bulan lalu bahwa dari 1.166 nama warga Palestina yang tewas dalam serangan itu, 709 adalah "mata-mata teror" dari Hamas dan anggota kelompok lain yang tidak dikenal.

"Selanjutnya, sampai pada pengertian kami bahwa 295 warga Palestina yang tidak terlibat tewas dalam operasi itu, 89 dari mereka di bawah usia 16 tahun, dan 49 dari mereka perempuan," kata militer Israel.

Tigabelas warga Israel, semua kecuali tiga dari mereka tentara, tewas dalam serangan yang ditujukan untuk menghentikan tembakan roket Palestina di Israel selatan yang diluncurkan dari Gaza.

Sementara itu, selama ofensif Israel ke Gaza, dilaporkan 13 warga Israel tewas.(*)

Bentrok di Iran Barat Akibatkan 20 Tewas

26/04/09 05:57
Teheran (ANTARA News) - Sejumlah pria bersenjata telah membunuh 10 polisi Iran dalam serangan di Iran barat, Jumat malam, kantor berita ISNA melaporkan, Sabtu.

ISNA mengatakan 10 "bandit bersenjata" juga tewas dalam bentrokan di provinsi Kermanshah, yang berbatasan dengan Irak dan menampung banyak anggota suku minoritas Kurdi di Republik Islam itu. ISNA tidak memberikan perincian mengenai identitas para penyerang.

Pasukan Iran sering bentrok dengan pemberontak Partai Kehidupan Merdeka Kurdistan (PJAK), cabang Partai Pekerja Kurdistan (PKK). PKK mengangkat senjata pada 1984 untuk berperang guna memdapatkan tanah air merdeka di Turki tenggara.

Di Turki, yang sebenarnya PKK sudah dilarang, tapi mereka masih sering melancarkan serangan dan bentrok dengan pasukan keamanan. Belakangan ini konflik malah makin sering, yang mendorong pasukan Turki untuk melancarkan serangan udara ke wilayah Kurdi di Irak utara, yang diduga menjadi tempat persembunyian pemberontak Kurdi setelah melancarkan serangan di Turki.(*)

Delapan Tewas Dalam Serangan di Parlemen Somalia

26/04/09 05:55

Mogadishu (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya delapan orang tewas dan 15 orang terluka ketika anggota milisi menembakkan mortir ke tempat pertemuan parlemen Somalia, Sabtu kata polisi seperti dikutip Reuters.

Belum ada kelompok yang sejauh ini menyatakan bertanggungjawab tapi serangan itu dilakukan satu hari setelah seorang pemimpin oposisi garis keras mengatakan gerilyawan akan terus memerangi pemerintah negara Tanduk Afrika itu.

"Serangan mortir itu terjadi hari ini, ketika sidang parlemen berakhir. Tidak ada korban anggota parlemen tapi delapan orang lain tewas ketika beberapa mortir menghantam beberapa desa di dekat tempat itu," kata wakil komandan polisi Yusuf Hussein Dhumal mengatakan.

Salah seorang yang tewas, dan empat dari mereka yang terluka adalah polisi, katanya.

Para angota parlemen itu mengadakan pertemuan di markas besar kepolisian nasional karena gedung parlemen telah hancur akibat bertahun-tahun pertempuran.

Pemimpin oposisi Sheikh Hassan Dahir Aweys kembali ke Somalia, Kamis, dalam perjalanan pertama yang diketahui sejak Uni Pengadilan Islam-nya dipaksa keluar dari Mogadishu oleh serangan pimpinan-Ehiopia akhir 2006.

Aweys, yang dimasukkan ke dalam daftar terorisme AS karena diduga mempunyai hubungan dengan al Qaida, mengatakan kepada para pendukungnya Jumat, ia hanya akan mengadakan pembicaraan dengan pemerintah ketika penjaga perdamaian Uni Afrika di Somalia pergi.

Ada sekitar 4.300 tentara penjaga perdamaian Uni Afrika di Somalia serta tentara dari Burundi dan Uganda, yang acapkali mendapat serangan mortir dan bunuh diri.

Aweys juga mengatakan pengikut Islam garis keras akan terus memerangi pemerintah Presiden Sheikh Sharif Ahmed.

Ia dan Ahmed pernah memimpin Uni Pengadilan Islam dan kemudian, Aliansi untuk Kebebasan-Kembali Somalia, tepi berselisih ketika Amhmed bergabung dengan pembicaraan yang diperantarai-PBB di Djibouti --yang menempatkannya sebagai presiden.

Aweys, yang tinggal di Eritrea, membantah kelompoknya mempunyai hubungan dengan terorisme.

Beberapa pembantu presiden mengatakan Ahmed telah berusaha untuk mengeluarkan Aweys dari daftar tersangka teroris AS dan membiarkan beberapa kursi kosong dalam perlemen baru yang diperluas untuk Aweys dan partainya jika mereka ingin bergabung dengan pemerintah.

Donor internasional pekan ini telah menjanjikan sedikitnya 213 juta dolar AS untuk mendorong pasukan Somalia menjadi pasukan polisi yang terdiri atas 10.000 personil dan pasukan keamanan dari 5.000 personil.

Para komandan perang menggulingkan diktator Mohammed Siad Barre pada tahun 1991 dan kemudian saling menyerang. Pemerintah Ahmed adalah upaya ke-15 dalam 18 tahun untuk membentuk pemerintah pusat.

Saturday, April 25, 2009

Macan Tamil: Penduduk Sipil Kelaparan

Sabtu, 25 April 2009 | 14:31 WIB

KOLOMBO, KOMPAS.com — Para pemberontak Macan Tamil, Sabtu (25/4), mengatakan, 165.000 penduduk sipil yang tinggal di daerah kecil yang berada di bawah kontrol mereka hampir kelaparan karena kekurangan pangan.

Kelompok pemberontak ini membandingkan situasi yang melanda warga sipil yang terperangkap di zona perang dengan krisis yang terjadi di Darfur.

Di tengah keprihatinan internasional karena warganya terperangkap di zona perang di kawasan perang utara, Pembebasan Macan Tamil Eelam (LTTE) mengatakan dalam pernyataannya bahwa bahaya kelaparan kini mengintai rakyat sipil yang tak bersalah. Macan Tamil juga menuduh Pemerintah Sri Lanka mencegah datangnya pasokan-pasokan pangan.

Macan Tamil, yang kini nyaris mendekati kekalahan setelah mengangkat senjata selama hampir empat dasawarsa, mengatakan, pihak militer mencegah rute darat yang menuju ke daerah-daerah pemberontak. Akibatnya, transportasi laut merupakan satu-satunya alat pengangkutan pangan dan obat-obatan.

"Kami takut jika pengiriman itu ditunda lebih lanjut bisa mengakibatkan krisis yang sama dengan yang dihadapi rakyat Darfur bahkan menyebabkan kematian lebih parah," kata LTTE.

Dalam kaitan itu, LTTE menyerukan kepada PBB dan masyarakat internasional untuk menjamin tidak terkendalanya pasokan-pasokan ke wilayah itu. Namun, belum jelas seberapa banyak orang yang terperangkap di daerah kecil yang dikuasai pemberontak itu. PBB memperkirakan, jumlah penduduk yang terjebak di wilayah perang itu 50.000 orang, sementara pemerintah menyatakan 15.000-20.000 orang.

Macan Tamil menyambut baik rencana kedatangan Ketua Hak Asasi Manusia (HAM) PBB John Holmes, Sabtu malam, ke Sri Lanka. "Kami mempersiapkan suatu dialog konstruktif untuk tujuan mengatasi krisis kemanusiaan," kata pihak pemberontak.


MSH
Sumber : Ant

Konflik Srilangka Telan 6.500 Korban Sipil

25/04/09 06:22
Kolombo (ANTARA News/AFP) - Sebanyak 6.500 warga sipil mungkin tewas dalam pertempuran antara tentara Srilangka dan pemberontak Macan Tamil sepanjang tahun ini, demikian perkiraan PBB.

Beberapa pejabat PBB di Kolombo telah mengedarkan perkiraan itu di kalangan diplomat yang berada di Kolombo.

"Jumlah itu ada dalam dokumen yang diedarkan PBB, tapi dijelaskan bahwa jumlah itu belum dibuktikan," kata satu sumber diplomatik.

Ia mengatakan jumlah korban yang diedarkan PBB itu menunjukkan pula bahwa hampir 14.000 warga sipil terluka sejak pecah pertempuran terakhir dari pertengahan Januari.

Srilangka bersikeras bahwa pasukan keamanannya tidak menargetkan warga sipil dan menuduh Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) telah menahan warga sipil untuk dijadikan perisai manusia. (*)

Friday, April 24, 2009

Tentara Pakistan Diserang di Distrik Yang Dikuasai Taliban

24/04/09 04:10
Islamabad (ANTARA News/Reuters) - Sejumlah pria tak dikenal telah menyerang tentara paramiliter Pakistan yang dikerahkan Kamis ke sebuah distrik yang sebenarnya telah dimbilalih oleh Taliban, satu hari setelah Washington mengatakan Islamabad telah tunduk pada gerilyawan di wilayah itu.

Sekitar 100 tentara paramiliter telah dikirim ke distrik Buner, tidak jauh dari Islamabad, kata polisi. Segera setelah mereka tiba, gerilyawan menyerang konvoi mereka, membunuh seorang polisi yang mengawal mereka, kata Arsala Khan, wakil superintendent polisi.

"Satu pleton Korp Perbatasan telah tiba di Buner untuk membantu polisi menjaga keamanan di distrik itu," kata Khan.

Kekerasan yang meningkat di Pakistan dan meluasnya pengaruh Taliban di bagian baratlaut negara itu telah menghidukan kembali kekhawatiran mengenai stabilitas negara bersenjata nuklir itu, yang sangat penting bagi upaya AS untuk menstabilkan tetangganya Afghanistan.

Setelah gagal menumpas pasukan Taliban di wilayah itu, Presiden Asif Ali Zaedari pekan lalu menyetujui penerapan hukum syariah Islam di Lembah Swat dan daerah sekitarnya meskipun ada kecaman dari negara-negara Barat serta kelompok liberal dan HAM Pakistan.

Menlu AS Hillary Clinton mengatakan, Rabu, pemerintah telah tunduk pada Taliban dengan menyetujui perjanjian Swat, dan menambahkan negara itu sekarang mengajukan "ancaman besar sekali" pada dunia.

Pemimpin para kepala staf gabungan AS, Mike Mullen, telah bertemu dengan pemimpin militer Pakistan Jenderal Ashfaq Kayani dan beberapa pejabat militer lainnya serta membicarakan masalah keamanan, seorang pejabat militer mengatakan tanpa menyebut nama. Mullen tiba di Pakistan untuk kunjungan singkat Rabu.

Dalam beberapa hari pengumuman pemerintah mengenai penerapan hukum syariah di Swat, 115 Km di baratlaut Islamabad, gerilyawan telah memaksakan jalan mereka ke Buner yang berdekatan, lebih dekat ke ibukota Islamabad. Mereka mengatakan tujuan mereka adalah untuk mendesakkan versi Islam mereka yang keras di negara itu.

Sejumlah warga mengatakan Taliban telah menduduki pos-pos polisi di Buner dan bahwa para petempur yang memikul senjata telah menjelajahi tempat seperti pasar minta orang untuk mendukung upaya mereka menerapkan hukum Islam.


Pasar keuangan

Saham-saham Pakistan ditutup pada level tiga persen lebih rendah Kamis karena kekhawatiran akan meluasnya pengaruh Taliban, kata pialang.

"Investor mengkhawatirkan mengenai masalah Taliban dan khawatir akan kekerasan lagi," kata Tauseek Ladak, seorang pialang di Taurus Securities Ltd.

PM Yousaf Raza Gilani menegaskan kembali Kamis bahwa pemerintah telah menyetujui hukum Islam di Swat atas nasehat sebuah partai sekuler yang memimpin pemerintah provinsi itu, tapi pemerintah dapat meninjau kembali perjanjian tersebut jika perdamaian tidak pulih.

Beberapa polisi yang mendesak pemerintah untuk menerapkan hukum syariah bahkan mulai menyampaikan kekhawatiran mengenai pengaruh Taliban yang bertambah.

"Jika Taliban meneruskan kemajuan mereka pada langkah sekarang ini, mereka akan segera mengetuk pintu Islamabad," Fazl-ur-Rehman, pemimpin Jamiat-e-ulema-e-Islam, partai Islam terbesar negara itu, pada parlemen, Rabu.

Gerilyawan Kamis dini hari membakar tujuh trek yang membawa bahan bakar untuk pasukan Barat di Afghanistan di pinggiran kota Peshawar di Pakistan baratlaut, polisi menambahkan.(Ant)

Somalia Cari Dana Perangi Perompakan

24/04/09 02:36

Brussel (ANTARA News/Reuters) - Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon dan Presiden Somalia Sheikh Sharif Ahmed hari Kamis mendesak donor internasional memberi negara Afrika timur itu dana lebih besar untuk memerangi perompakan dan memulihkan ketertiban setelah kekacauan dua dasawarsa.

Ban dan Ahmed menyampaikan permohonan itu pada sebuah konferensi di Brussel yang bertujuan mengumpulkan dana sedikitnya 250 juta dolar untuk membantu pemerintah Somalia meningkatkan pengamanan dan menopang pasukan Uni Afrika (AU) di negara Tanduk Afrika tersebut.

Pembajakan kapal-kapal di Teluk Aden dan Lautan India oleh kelompok-kelompok bersenjata Somalia telah mendorong kenaikan ongkos asuransi dan beaya lain di jalur pelayaran yang menghubungkan Eropa dengan Asia, dan Washington telah lama berusaha memastikan bahwa Al-Qaeda tidak bisa beroperasi di Somalia.

"... Pemulihan keamanan dan stabilitas di Somalia sangat penting bagi keberhasilan upaya rekonsiliasi dan kelangsungan pemerintah persatuan," kata Ban pada konferensi itu, yang diadakan di bawah pengawasan PBB. "Banyak hal masih harus dilakukan."

Ban menegaskan lagi bahwa ia tidak berniat mengirim pasukan PBB ke Somalia dalam waktu dekat, dengan mengatakan bahwa pasukan penjaga perdamaian hanya akan pergi ketika "keadaannya tepat".

Penyelenggara pertemuan itu, yang diketuai oleh Ban dan AU, mengatakan, dana lebih dari 250 juta dolar diperlukan tahun depan untuk memperbaiki keamanan di sebuah negara yag tidak memiliki pemerintah pusat sejak 1991 dan dilanda konflik.

Para pejabat Uni Eropa (EU) mengatakan, tujuannya adalah membangun pasukan kepolisian yang beranggotakan sekitar 10.000 personel dan pasukan keamanan yang mencakup sekitar 5.000 orang. Dukungan juga diupayakan bagi Misi Uni Afrika AMISOM yang beranggotakan 4.300 orang di Somalia.

Banyak pemimpin dunia mengatakan bahwa Ahmed, seorang mantan pemimpin pemberontak Islamis yang dipilih pada perundingan yang ditengahi PBB pada Januari, menawarkan harapan terbaik bagi tahun-tahun pemulihan stabilitas, meski pemerintahannya itu merupakan upaya ke-15 dalam 18 tahun ini untuk membentuk sebuah pemerintah pusat.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun lalu saja.

Pembajakan oleh perompak Somalia menurun pada 2009 setelah angkatan laut internasional mulai melakukan patroli di kawasan perairan yang ramai di Teluk Aden.

Tahun lalu perompak telah membuat kawasan Teluk, yang menghubungkan Eropa dengan Asia dan Timur Tengah melalui Terusan Suez, menjadi tempat pelayaran paling berbahaya di dunia. Puluhan kapal dibajak dan puluhan juta dolar dibayar sebagai tebusan bagi pembebasan sejumlah kapal.

Beberapa ahli keamanan mengatakan, meski operasi-operasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa (EU) untuk sementara bisa menangkal aksi perompak dan menjamin jalur aman bagi pelayaran kapal, masalah pembajakan yang telah membuat beaya asuransi melonjak itu tidak akan terpecahkan sampai aturan hukum ditegakkan lagi di Somalia.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain penculikan, kekerasan mematikan dan perompakan melanda negara tersebut.(Ant)

Thursday, April 23, 2009

11 Militan Tewas Dalam Serangan Pasukan Pakistan

23/04/09 23:13

Islamabad (ANTARA News/AFP) - Pasukan Pakistan hari Kamis membunuh 11 militan Taliban di sebuah daerah suku Pakistan baratlaut dan menghancurkan hampir selusin tempat persembunyian mereka, kata militer.

Dalam insiden lain, puluhan gerilyawan Taliban menyerang sebuah pangkalan truk bahan bakar NATO, juga di Pakistan baratlaut, dan melarikan diri setelah menghancurkan enam kendaraan tersebut, kata polisi.(Ant)

76 Orang Tewas Dalam Serangan Bom di Irak

23/04/09 23:12
Baghdad (ANTARA News/Reuters) - Dua penyerang bunuh diri yang memakai rompi bom meledakkan diri mereka dalam serangan-serangan terpisah, Kamis, menewaskan 76 orang, termasuk banyak peziarah Iran, dalam serangan paling mematikan di Irak dalam setahun ini.

Serangan itu terjadi ketika penangkapan-penangkapan dilakukan di Irak menjelang penarikan pasukan AS dari pusat-pusat kota pada Juni, dan setelah peringatan dari para pejabat bahwa kelompok-kelompok gerilya mungkin berusaha memanfaatkan peluang itu untuk melancarkan serangan.(Ant)

Perampok Nigeria Bunuh 30 Orang

23/04/09 03:45

Onitsha, Nigeria (ANTARA News/Reuters) - Perampok Nigeria membunuh sedikitnya 30 orang ketika mereka menyerang sebuah kendaraan yang membawa uang kontan di Negara Bagian Anambra, Nigeria tenggara, kata polisi, Rabu.


Sekitar selusin perampok bersenjata yang naik tiga kendaraan melepaskan tembakan ke arah kendaraan itu, yang sedang melakukan perjalanan pada Senin larut malam dari kota Onitsha, dan berhasil membawa kabur uang dalam jumlah besar, kata polisi.

"Mereka juga menyerang tiga bis penumpang di titik yang sama yang menewaskan 30 orang... termasuk tiga polisi, seorang prajurit dan tiga wanita hamil," kata jurubicara kepolisian Anambra, Felix Agbo, kepada wartawan di ibukota negara bagian itu, Akwa.

Kelompok tersebut juga melukai sekitar 15 orang lain, dengan melepaskan tembakan secara membabi-buta ketika mereka berusaha melarikan diri, kata polisi. Tiga perampok tewas dalam peristiwa tersebut.

Nigeria adalah negara ekonomi penyedia uang kontan dan kejahatan terorganisasi biasa terjadi di ibukota komersial Lagos dan kota-kota besar lain.

Puluhan polisi dan warga sipil tewas setiap tahun dalam penyerbuan-penyerbuan bank di negara berpenduduk paling padat Afrika itu.

Polisi belum lama ini mengancam menarik aparat dari tugas-tugas di bank kecuali jika para pemimpin menyediakan kendaraan lapis baja untuk mengangkut uang kontan.(Ant)

Pemberontak Rwanda Bunuh 14 Orang di Kongo Timur

23/04/09 03:42
Kinshasa (ANTARA News/Reuters) - Pemberontak Hutu Rwanda telah membunuh sedikitnya 14 orang dalam serangan di sebuah desa terpencil di provinsi North Kivu di Republik Demokratik Kongo timur, radio PBB dan seorang pejabat setempat mengatakan, Rabu.

Pemberontak dari Pasukan Demokratik untuk Pembebasan Rwanda (FDLR) telah menyerang posisi militer Kongo di Myanga, sekitar 100 Km di barat ibukota provinsi itu, Goma, sebelum fajar pekan lalu....., kata mereka.

"Mereka menembak tentara tapi juga warga sipil. Empat warga desa tewas termasuk wanita dan anak. Kepala desanya disandera, dan kerongkongannya diputus di semak-semak," pejabat pemerintah setempat Dieudonne Tshishiku mengatakan.

Berita mengenai insiden itu tidak mencapai pemerintah hingga beberapa hari kemudian karena lokasi Myanga yang terpencil dan kurang komunikasi, kata Tashishiku.

Radio Okapi yang disponsori-PBB, mengutip koordinator masyarakat madani setempat, mengatakan sedikitnya 10 tentara tewas dalam serangan itu. Beberapa pejabat militer Kongo mengatakan satu tim akan dikirim ke Myanga untuk menyelidiki tapi menolak untuk memberikan korban tewas.

Tentara Kongo dan tentara dari tetangganya Rwanda telah melancarkan operasi bersama pada Januari terhadap pemberontak FDLR, yang dianggap sebagai akar masalah 15 tahun konflik yang memburuk di Kongo timur.

Namun menyusul penarikan Rwanda satu bulan kemudian, pemberontak yang sebagian besar etnik Hutu telah meningkatkan pembalasan terhadap warga sipil dan merebut kembali wilayah yang mereka kalahkan dalam serangan itu.

Beberapa saksi mengatakan pemberontak FDLR telah membunuh sedikitnya delapan orang dan membakar ratusan rumah di dua desa sekitar 180 Km di utara Goma akhir pekan lalu.

Militer Kongo dan misi penjaga perdamaian PBB di negara itu, MONUC, sedang bersiap untuk memperluas operasi terhadap FDRL hingga South Kivu.

Badan-badan bantuan mengkhawairkan bahwa pembukaan front baru terhadap pemberontak berisiko memperburuk bencana kemanusiaan di Kongo timur tempat lebih dari satu juta orang melarikan diri dari pertempuran sejak akhir 2006.

"Kami tahu sangat baik bahwa FDLR dapat bertindak secara brutal dan kasar. Saya pikir bahwa kita harus mengakhiri ancaman itu," Alan Doss, kepala misi PBB, mengatakan pada Radio Okapi.(Ant)

5 Orang Tewas Dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Masjid Irak

23/04/09 03:25
Baghdad (ANTARA News/Reuters) - Seorang penyerang bunuh diri meledakkan rompi bom di dalam sebuah masjid di Irak tengah, Rabu, menewaskan sedikitnya lima orang dan mencederai 15 lain, kata polisi.

Serangan itu terjadi di sebuah masjid muslim Sunni di kota Dhuluiya, 70 kilometer sebelah utara Baghdad, kata polisi di Tikrit.

Laporan-laporan awal menyebutkan bahwa serangan itu mencederai Nadhim al-Jubouri, seorang pemimpin satuan garda lokal bersenjata, namun polisi kemudian mengatakan bahwa ia tidak termasuk diantara korban yang cedera.

Seorang pejabat di sebuah pusat komando pasukan keamanan di Tikrit mengatakan, penyerang bom bunuh diri itu adalah seorang pria remaja yang berusia sekitar 15 hingga 16 tahun.

Kekerasan di Irak yang disulut oleh invasi pimpinan AS untuk menggulingkan pemerintah Saddam Hussein pada 2003 telah mereda dari pertumpahan darah sektarian terburuk pada 2006-2007.

Namun, serangan-sreangan bom bunuh diri dan serangan lain terus berlangsung dan menodai masa tenang yang rapuh di Irak, terutama di daerah-daerah dengan beragam penduduk etnik, bahkan ketika pasukan AS bersiap-siap menarik diri dari negara itu pada akhir 2011.

Senin, seorang penyerang bom bunuh diri yang memakai seragam polisi melancarkan serangan yang menewaskan empat polisi di dekat sebuah kantor pusat pemerintah daerah di provinsi Diyala, Irak timurlaut. Delapan prajurit AS cedera dalam serangan itu.

Meski kekerasan menurun tajam di sebagian besar Irak, provinsi Diyala yang memiliki berbagai penduduk etnik tetap menjadi salah satu daerah paling bergolak di negara itu.

Serangan-serangan bom bunuh diri seringkali terjadi di Baquba, yang dianggap sebagai salah satu dari sejumlah pangkalan yang tersisa di Irak bagi gerilyawan Sunni Al-Qaeda.(Ant)

Wednesday, April 22, 2009

Presiden Sri Lanka Tolak Amnesti Bagi Prabhakaran

22/04/09 23:41
Kolombo (ANTARA News/AFP) - Sri Lanka hari Rabu mengesampingkan amnesti bagi pemimpin Macan Tamil, sementara pasukan mendorong ofensif final terhadap kelompok pemberontak yang tersudut itu di tengah keprihatinan dunia atas penderitaan warga sipil yang terperangkap di zona perang.

Presiden Mahinda Rajapakse mengatakan bahwa Velupillai Prabhakaran, yang kelompoknya, Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) berperang untuk mencegah kekalahan total setelah ditekan ke sebuah daerah hutan pesisir kecil, tidak akan diampuni.(Ant)

Ribuan Lagi Warga Sipil Sri Lanka Melarikan Diri

Rabu, 22 April 2009 | 20:54 WIB

KOLOMBO, KOMPAS.com — Ribuan lagi penduduk sipil Sri Lanka melarikan diri dari zona perang, Rabu (22/4), ketika tentara terus menekan lebih ke dalam ke markas pemberontak Macan Tamil. Pemerintah memang sudah bertekad untuk mengakhiri konflik dengan Macan Tamil yang sudah berlangsung 25 tahun.

Foto-foto yang dirilis terakhir oleh militer menunjukkan orang-orang yang tiba di pantai dengan membawa harta benda miliknya yang disunggi dalam buntalan-buntalan. Sejumlah ibu terlihat menggendong bayinya turun dari perahu-perahu yang digunakan untuk melarikan diri.

Seperti diberitakan, PBB dan kelompok-kelompok yang peduli pada kemanusiaan telah mengimbau militer Sri Lanka dan Macan Tamil untuk menghentikan perang guna memberi kesempatan penduduk sipil keluar dari wilayah konflik. Dalam tiga hari terakhir, militer menyebut lebih dari 80.000 penduduk sipil melarikan diri.


MSH
Sumber : AP

Tiga Tentara Rusia Tewas Di Chechnya

22/04/09 12:02
Moskow (ANTARA News/AFP) - Tiga petugas Rusia tewas ketika para penyerang tak dikenal menembak mobil mereka di Chechnya yang porak poranda akibat perang, kata laporan kantor berita Interfax Rabu, mengutip pernyataan para pejabat militer.

"Mobil tangki air itu diserang oleh para penyerang tak dikenal, tampaknya dari satu rumah kosong di luar perdesaan. Seorang sersan dan dua prajurit lainnya mengalami cedera," kata kantor berita tersebut mengutip seorang pejabat, yang merujuk pada desa Bamut.

Pada pekan lalu, Rusia mengumumkan berakhirnya 10 tahun rezim keamanan di Chechnya, dan mengaku bahwa stabilitas telah pulih kembali di wilayah tersebut setelah terjadi dua perang.

Kantor berita itu mengatakan bahwa dalam dua kali perang, yang terjadi pada era setelah Sovyet itu, diklaim menewaskan puluhan ribu jiwa.(Ant)

Perompak Sandera 7 Orang Eropa, 3 Filipina

21/04/09 21:11
Di Kapal NRP Corte-Real (ANTARA News/Reuters) - Perompak membajak kapal barang berbendera Belgia menyandera awaknya, yang terdiri atas tujuh orang Eropa dan tiga warga Pilipina dalam serangan di utara Seychelles, kata pejabat NATO pada Selasa.

"Sesudah panggilan minta tolong terputus, beberapa kapal mencoba menghubungi MV Pompey, tapi tak berhasil," kata perwira persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO Alexandres Fernandes.

Kelompok bersenjata Somalia menahan sebuah kapal Belgia dan 10 awaknya, termasuk tujuh orang Eropa.

Kapal Pompey dibajak pada Sabtu pagi sekitar 600 kilometer dari pantai Somalia ketika dalam perjalanan menuju Seychelles. Di kapal itu juga terdapat dua orang Belgia, empat Kroasia, satu Belanda dan tiga Pilipina.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia dan Biro Bahari Antarbangsa melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April hingga Juni tahun lalu.

Pembajakan oleh perompak Somalia menurun pada 2009 setelah angkatan laut antarbangsa mulai meronda di perairan ramai di teluk Aden.

Pada tahun lalu, perompak membuat kawasan Teluk, yang menghubungkan Eropa dengan Asia dan Timur Tengah melalui terusan Suez, menjadi tempat pelayaran paling berbahaya di dunia.

Puluhan kapal dibajak dan puluhan juta dolar Amerika Serikat dibayar sebagai tebusan bagi pembebasan sejumlah kapal.

Beberapa ahli keamanan mengatakan, meski gerakan NATO dan Eropa Bersatu untuk sementara bisa menangkal perompak dan menjamin jalur aman bagi pelayaran kapal, pembajakan membuat biaya asuransi melonjak dan tidak akan terpecahkan sebelum aturan hukum ditegakkan lagi di Somalia.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan kekacauan sejak panglima perang menggulingkan penguasa lalim Mohamed Siad Barre pada 1991.

Selain penculikan, kekerasan mematikan dan perompakan melanda negara tersebut.

Pasukan NATO menggagalkan serangan perompak Somalia terhadap kapal minyak Norwegia dan menangkap tujuh orang bersenjata setelah memburu mereka di tengah kegelapan, kata pejabat NATO pada Minggu.(Ant)

Tuesday, April 21, 2009

Pembom Bunuh Diri Berpakaian Seragam Polisi Tewaskan Tiga Orang

21/04/09 10:34
Baquba, Irak (ANTARA News/AFP) - Seorang pembom bunuh diri yang berpakaian seragam polisi Irak, Senin, menewaskan tiga pejabat polisi dan melukai 15 orang lainnya, termasuk delapan tentara AS dan satu anak, dalam serangan ketiga seperti itu dalam sepekan.

Pembom itu menyerang patroli jalan kaki bersama Irak dan Amerika di Baquba di timurlaut Baghdad, meniru dua insiden belum lama ini. Penyerang bunuh diri mengenakan seragam pasukan keamanan.

"Pembom bunuh diri itu mengambil keuntungan dari polisi dan ia berusaha untuk mencapai mereka dan meledakkan dirinya," wakil walikota Baquba, Raad ad-Dahalaki, mengatakan. "Ia tampak sama seperti mereka."

Seorang pejabat Irak dari komando operasi militer kota itu mengatakan tiga polisi tewas dan 15 orang terluka, termasuk sejumlah tentara AS dan satu anak, dalam serangan yang terjadi di dekat kantor walikota.

Baik Ad-Dahalaki maupun walikota tidak terluka.

Baquba berada di provinsi campuran secara agama maupun etnik Diyala, yang dianggap sebagai salah satu daerah paling berbahaya di negara itu, tempat al Qaida di Irak dan kelompok gerilyawan lain masih melancarkan serangan tetap.

Seorang jurubicara militer Amerika mengatakan "delapan tentara koalisi AS terluka" dan bahwa tentara telah mendapat serangan dari seorang pria bersenjata setelah penyerang bunuh diri itu meledakkan dirinya.

"Tentara mengenali satu orang bersenjata dan balas menembak," katanya. Ia menambahkan bahwa orang bersenjata itu tidak tertangkap.

Serangan di Baquba, di timurlaut Baghdad, itu terjadi empat hari setelah seorang pembom bunuh diri berpakaian seragam pasukan keamanan meledakan dirinya di dalam sebuah kompleks militer yang dijaga ketat di barat ibukota.

Ada laporan korban yang berbeda-beda secara luas dalam insiden itu, dengan kementerian pertahanan mengatakan 38 tentara telah terluka. Namun, beberapa pejabat senior kementerian pertahanan dan dalam negeri mengatakan 16 orang tewas dan 50 orang yang lain luka-luka.

Seorang pembom bunuh diri berpakaian seragam militer juga menyerang dalam kompleks milisi sekutu-AS di selatan Baghdad pada 11 April, yang menewaskan sembilan orang dan melukai puluhan orang.

PM Irak Nuri al-Maliki memperingatkan, Ahad, pada pertemuan para pejabat senior keamanan bahwa bahaya dari "sel teroris" jauh dari usai.

Ucapannya itu disampaikan menyusul meningkatnya kekerasan pada beberapa pekan belakangan ini setelah beberapa bulan terjadi penurunan terus-menurus dalam jumlah serangan.

"Kita telah berhasil dalam membina kembali keamanan, tapi menpertahankannya lebih sulit," kata al-Maliki pada pertemuan pejabat senior polisi.

Juga pada Senin, dua anak perempuan yang berusia di bawah usia 12 tahun tewas ketika sebuah bom yang ditujukan kepada seorang pejabat militer meledak di Fallujah di sebelah barat Baghdad, ketika ia akan berangkat kerja, kata polisi.

Bom yang ditujukan kepada Kapten Saadun Mohammad Ali itu meledak di dekat pintu rumahnya ketika ia telah berada di dalam mobilnya, kata Kolonel polisi Daud Maraawi. Ledakan itu menewaskan puteri dan kemenakan perempuan Ali ketika mereka melambaikan tangan selamat jalan padanya.

Sebanyak 560.000 polisi dan 260.000 tentara Irak akan memikul tanggung jawab lebih besar keamanan ketika pasukan AS mundur dari semua kota Irak pada 30 Juni dan dari seluruh negara itu pada akhir 2011.

Kekerasan telah turun drastis pada dua tahun terakhir ketika pasukan Amerika dan Irak bersekutu dengan suku setempat dan bekas gerilyawan untuk membawa ketenangan ke bagian lebih luas dari negara itu, tapi serangan tetap terjadi di sejumlah daerah. Lebih dari 80 orang telah tewas sejak awal April.(Ant)

Monday, April 20, 2009

Pasukan Irak Tangkap Empat Anak yang Direkrut Al-qaeda

20/04/09 03:03
Kirkuk, Irak (ANTARA News/AFP) - Pasukan keamanan Irak telah menangkap empat anak yang direkrut oleh Al-Qaeda untuk melancarkan serangan bunuh diri di dan sekitar kota Kirkuk, Irak utara, kata seorang Jendral angkatan darat kepada AFP, Minggu.

"Satuan-satuan pasukan khusus menangkap kumpulan anak yang terdiri dari empat individu berusia di bawah 14 tahun yang menyebut diri mereka sebagai `Burung Surga`," kata Jendral Abdelamir al-Zaidi.

"Kelompok itu bergantung pada anak-anak dan berkaitan dengan Al-Qaeda. Mereka bekerja merekrut anak-anak dan orang muda untuk melancarkan serangan-serangan bunuh diri dan membantu kelompok teroris meledakkan bom-bom pinggir jalan," katanya.

Nama kelompok itu mungkin berasal dari kepercayaan tradisional bahwa bila anak-anak meninggal, maka mereka akan menjadi burung di surga.

Anak-anak itu ditangkap di daerah sebelah barat Kirkuk, kota utama minyak di Irak utara, yang menjadi subyek perselisihan panjang antara Baghdad dan wilayah otonomi Kurdi dan dilanda sejumlah serangan akhir-akhir ini.

Zaidi mengatakan, pasukan keamanan masih menyelidiki kelompok itu dan telah menangkap sejumlah tersangka lain, namun ia menolak memberikan penjelasan terinci lebih lanjut karena kerahasiaan operasi tersebut.

Seorang perwira lain Irak mengatakan, keberadaan satuan anak itu membuktikan bahwa Al-Qaeda kalah perang.

"Ini sebuah metode baru dan merupakan cara seseorang yang kalah perang," kata perwira yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.

"Prasarana mereka hancur dan para pemimpin mereka ditangkap dan tewas... Mereka mengirim pesan bahwa `kami masih berada di sini, namun kami harus menggunakan setiap metode untuk melancarkan operasi teroris kami`."

Pasukan AS dan Irak melancarkan operasi besar-besaran di dan sekitaer Kirkuk pekan lalu setelah ledakan bom mobil di samping sebuah bis yang membawa polisi di kota itu menewaskan 10 polisi dan mencederai lebih dari 20 orang.(Ant)

Militan Nigeria Bebaskan Sandera Inggris

20/04/09 01:35
Abuja, Nigeria (ANTARA News/Reuters) - Kelompok militan utama Nigeria hari Minggu membebaskan seorang warga Inggris yang mereka sandera selama tujuh bulan di kawasan Delta Niger, kata seorang jurubicara militer.

"Sandera Inggris itu telah dibebaskan dan ia kini bersama pihak berwenang pemerintah di Port Harcourt," kata Kolonel Rabe Abubakar, jurubicara satuan tugas militer di Delta Niger.

Ia belum bisa memberikan nama warga Inggris tersebut.

Kelompok militan Gerakan bagi Emansipasi Delta Niger (MEND) menyatakan sebelumnya Minggu, mereka akan membebaskan warga Inggris Robin Barry Hughes karena faktor kesehatan dan usianya. Port Harcourt terletak di Negara Bagian Rivers di kawasan Delta Niger di Nigeria tenggara.

Hughes dan warga Inggris lain, Matthew John Maguire, diculik sejak 9 September, dan itu merupakan penahanan sangat lama bagi sandera asing di Nigeria, negara berpenduduk paling padat di Afrika.

Pada Februari MEND mengatakan bahwa salah satu dari kedua warga Inggris itu "sangat sakit" namun mereka tidak menyebutkan namanya.

MEND mengatakan, Minggu, Hughes akan dikembalikan kepada perusahaan tempat kerjanya, Hydrodive yang berkantor di Lagos yang melayani jasa kelautan dan penyelaman bagi sektor perminyakan. Mereka menyatakan bahwa tidak ada uang tebusan yang dibayar bagi pembebasan tersebut.

Kedua warga Inggris itu termasuk diantara lebih dari 20 orang yang diculik ketika kapal pemasok minyak mereka dibajak pada September.

Delta Niger, sebuah kawasan industri gas dan minyak terbesar Afrika, dilanda serangan-serangan bom terhadap pipa saluran minyak dan penculikan pekerja minyak.

Kelompok MEND mengakhiri gencatan senjata pada 31 Januari setelah serangan militer terhadap salah satu kamp mereka di Delta Niger, dan memperingatkan mengenai serangan besar-besaran terhadap industri minyak.

MEND mengumumkan gencatan senjata pada September namun berulang kali mengancam akan memulai lagi serangan jika "diprovokasi" oleh militer Nigeria.

Kekerasan melanda negara Afrika tersebut dalam beberapa tahun terakhir ini.

Keadaan tidak aman di Delta Niger, daerah penghasil minyak Nigeria, telah membuat produksi minyak Nigeria berkurang hingga seperlima sejak awal 2006.

Pada pertengahan Oktober, sejumlah orang bersenjata yang menggunakan perahu-perahu motor cepat menyerang kapal-kapal angkatan laut yang menjaga sejumlah terminal utama ekspor gas alam cair dan minyak mentah di Pulau Bonny.

Pasukan berhasil memukul mundur kelompok penyerang itu dan membunuh beberapa orang bersenjata setelah dua kapal cepat mereka ditenggelamkan, kata militer.

Keamanan di Delta Niger memburuk secara dramatis pada awal 2006 ketika militan, yang menyatakan berjuang untuk mencapai kendali lokal lebih besar atas kekayaan minyak di wilayah yang berpenduduk miskin itu, mulai meledakkan pipa-pipa minyak dan menculik pekerja asing.

Kelompok gerilya MEND pada 14 Januari mengancam akan mengakhiri gencatan senjata dengan menyerang militer setelah seorang pemimpin geng tewas dibunuh oleh pasukan sehari sebelumnya.

MEND mengumumkan gencatan senjata pada 21 September tahun lalu setelah serangan-serangan sepekan terhadap fasilitas industri minyak setelah peluncuran "perang minyak" yang dimaksudkan untuk membalas serangan militer terhadap posisi-posisi mereka.

Geng-geng kriminal juga memanfaatkan keadaan kacau dalam penegakan hukum dan ketertiban di wilayah itu. Lebih dari 200 warga asing diculik di kawasan delta tersebut dalam dua tahun terakhir. Hampir semuanya dari orang-orang itu dibebaskan tanpa cedera.

Nigeria adalah produsen minyak terbesar Afrika namun posisi tersebut kemudian digantikan oleh Angola pada April, menurut Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).(Ant)


NATO Gagalkan Serangan Perompak Somalia Terhadap Kapal Norwegia

20/04/09 00:36
Di Kapal Corte-Real (ANTARA News/Reuters) - Pasukan NATO menggagalkan serangan perompak Somalia terhadap sebuah kapal minyak Norwegia dan menangkap tujuh orang bersenjata setelah memburu mereka di tengah kegelapan, kata sejumlah pejabat NATO, Minggu.

Seorang jurubicara di sebuah kapal perang Kanada Winnipeg mengatakan kepada Reuters, pasukan bertindak setelah perompak yang bersenjatakan senapan serang dan granat roket berusaha menaiki kapal MV Front Ardenne yang memiliki berat 80.000 ton pada Sabtu malam.

Pejabat urusan hubungan masyarakat Winnipeg, Michael McWhinnie, mengatakan, kelompok perompak itu melarikan diri dengan melemparkan senjata mereka dari kapal kecil mereka. Namun, kapal perang Kanada itu mengejar mereka selama beberapa jam pada malam itu, dengan memadamkan semua lampu untuk memburu mereka dalam kegelapan.

"Kami menghalangi jalan mereka. Kami lebih cepat dan secara mengenjutkan bisa lebih gesit daripada kapal perompak itu," kata McWhinnie melalui telefon dari kapal Winnipeg ke Corte-Real, sebuah kapal perang Portugis di daerah itu. Kedua kapal tersebut sedang melakukan misi anti-perompakan NATO.

Kelompok-kelompok kecil perompak Somalia menahan puluhan kapal, menyandera ratusan pelaut dan mendapat uang tebusan puluhan juta dolar, meski armada angkatan laut asing ditempatkan di kawasan perairan di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu.

Sabtu, pasukan komando Belanda membebaskan 20 sandera Yaman dan juga menahan singkat tujuh perompak yang memaksa orang-orang Yaman itu membawa kapal untuk menyerang kapal-kapal asing di kawasan Teluk Aden.

Dalam insiden terpisah, orang-orang bersenjata Somalia juga menahan sebuah kapal Belgia dan 10 orang awaknya, termasuk tujuh orang Eropa. Kapal Pompey dibajak pada Sabtu pagi sekitar 600 kilometer dari pantai Somalia ketika sedang dalam perjalanan menuju Seychelles. Di kapal itu juga terdapat dua orang Belgia, empat Kroasia, satu Belanda dan tiga Filipina.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun lalu saja.

Pembajakan oleh perompak Somalia menurun pada 2009 setelah angkatan laut internasional mulai melakukan patroli di kawasan perairan yang ramai di Teluk Aden.

Tahun lalu perompak telah membuat kawasan Teluk, yang menghubungkan Eropa dengan Asia dan Timur Tengah melalui Terusan Suez, menjadi tempat pelayaran paling berbahaya di dunia. Puluhan kapal dibajak dan puluhan juta dolar dibayar sebagai tebusan bagi pembebasan sejumlah kapal.

Beberapa ahli keamanan mengatakan, meski operasi-operasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa (EU) untuk sementara bisa menangkal aksi perompak dan menjamin jalur aman bagi pelayaran kapal, masalah pembajakan yang telah membuat beaya asuransi melonjak itu tidak akan terpecahkan sampai aturan hukum ditegakkan lagi di Somalia.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain penculikan, kekerasan mematikan dan perompakan melanda negara tersebut.(Ant)

Sunday, April 19, 2009

12 Militan Tewas Dalam Serangan Udara Pakistan

19/04/09 23:47

Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Sejumlah jet dan helikopter Pakistan menyerang lokasi yang diduga pangkalan gerilya di sebuah daerah suku di perbatasan Afghanistan, Minggu, menewaskan sedikitnya 12 militan, kata seorang pejabat militer.

Serangan udara di dekat daerah Ghiljo di distrik suku Orakzai itu dilakukan sehari setelah serangan bom bunuh diri yang diklaim Taliban menewaskan lebih dari 20 personel keamanan di kota berdekatan Hangu, kata pejabat itu.

"Kami mendapat informasi mengenai keberadaan militan di daerah perbukitan sekitar," kata seorang perwira militer senior kepada AFP.

"Kami mengerahkan jet dan helikopter dan sedikitnya empat pangkalan Taliban hancur dalam pemboman itu," kata pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.

"Informasi yang kami peroleh adalah 12 militan tewas dan jumlah korban akhir mungkin meningkat," tambahnya.

Sabtu, seorang penyerang bunuh diri menabrakkan kendaraannya yang dipasangi bom ke sebuah pos pemeriksaan kota Doaba di distrik Hangu, Pakistan baratlaut, menewaskan sedikitnya 20 personel keamanan, kata beberapa pejabat.

Seorang jurubicara panglima perang Taliban Baitullah Mehsud mengklaim bertanggung jawab atas serangan bunuh diri itu dengan mengatakan, pemboman tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas serangan rudal AS yang dilakukan pesawat tak berawak.

"Kami akan terus melancarkan serangan-serangan bunuh diri sampai serangan pesawat tak berawak AS dihentikan," kata wakil Mehsud, Hakimullah Mehsud, kepada wartawan melalui telefon.

Serangan-serangan militan di Pakistan, negara sekutu penting AS, menewaskan lebih dari 1.700 orang di negara itu, terutama di kawasan suku baratlaut, sejak Juli 2007.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pemimpin Al-Qaeda di Pakistan dan deputinya tewas pada 1 Januari dalam serangan udara yang diduga dilakukan pesawat tak berawak AS di Waziristan Selatan, menurut sejumlah pejabat keamanan setempat.

Para pejabat yakin bahwa Usama al-Kini, yang disebut-sebut sebagai pemimpin operasi Al-Qaeda di Pakistan, mendalangi serangan bom truk terhadap Hotel Marriott di Islamabad pada September lalu, dan memiliki hubungan dengan serangan-serangan bom pada 1998 terhadap Kedutaan Besar AS di Afrika.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan Pakistan digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Pakistan menempatkan sekitar 120.000 prajurit di sepanjang perbatasan itu dan menekankan bahwa tanggung jawab menghentikan penyusupan juga bergantung pada pasukan keamanan yang berada di Afghanistan.

Menurut militer Pakistan, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir.

Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Ayman al-Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.

Terdapat sekitar 70.000 pengungsi Afghanistan di Bajaur, yang tinggal di sana sejak akhir 1970-an setelah mereka melarikan diri dari invasi Uni Sovyet ke Afghanistan.(Ant)

20 Tentara Pakistan Tewas oleh Bom Bunuh Diri

19/04/09 05:33
Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Seorang penyerang bunuh diri telah meledakkan bom mobil di sebuah pos pemeriksaan di satu Pakistan barat laut Sabtu, menewaskan sedikitnya 20 personel pasukan keamanan, demikian beberapa pejabat di daerah genting itu, Minggu.

Taliban kemudian menyatakan bertanggungjawab atas serangan di Doaba, kota di distrik suku Hangu yang resah dan sekitar 70 Km di baratdaya ibukota provinsi Peshawar tidak jauh dari perbatasan Afghanistan, itu.

Sedikitnya 20 anggota pasukan keamanan dan polisi tewas dalam serangan bunuh diri itu dan 10 orang lain luka-luka, kata seorang pejabat keamanan.

"Sebagian besar dari korban adalah anggota pasukan keamanan dan beberapa polisi," kata pejabat itu sambil menambahkan bahwa pos pemeriksaan polisi dan militer berada dalam jarak yang berdekatan.

Pejabat keamanan lain mengatakan pasukan itu memiliki data intelijen mengenai kemugkinan serangan bunuh diri dan telah menambah pos pemeriksaan ketika pemboman terjadi.

Menyusul serangan itu pasukan keamanan segera mengepung tempat yang terletak dekat daerah suku Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan itu.

Bebeapa jam kemudian seorang komandan geriyawan Taliban yang dianggap sebagai sekutu dekat komandan perang Taliban Baitullah Mehsud menyatakan gerakan merekalah yang melakukan serangan itu.

"Kami melakukan serangan bunuh diri itu untuk membalas serangan pesawat AS," kata wakil Mehsud, Hakimullah Mehsud, kepada wartawan di Peshawar melalui telepon.

"Kami akan terus melancarkan serangan bunuh diri hingga serangan pesawat AS dihentikan," kata Hakimullah.

Baitullah Mehsud mengancam akan melancarkan serangan bunuh diri guna membalas serangan rudal AS yang ditujukan pada gerilyawan di daerah suku tersebut.

Pemerintah Pakistan mengatakan mereka juga sangat menentang serangan AS yang mana sedikitnya 37 dari mereka yang tewas sekitar 370 orang sejak Agustus 2008 itu. Pemerintah juga mengatakan serangan itu telah melanggar kedaulatan teritorialnya dan menebarkan kebencian mendalam dari rakyat Pakistan.

Presiden Asif Ali Zardari, yang sekarang di China untuk menghadiri konferensi ekonomi internasional, mengutuk serangan itu dan berjanji membasmi terorisme dan ekstrimisme dari negara tersebut.

Sementara Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani mengutuk keras insiden itu dan melukiskannya sebagai "aksi terorisme pengecut."

Pada pertemuan bantuan di Tokyo, Jumat, negara-negara donor menjanjikan 5,28 miliar dolar untuk membantu menstabilkan Pakistan yang dihimpit kemiskinan dan dianggap sebagai negara garis depan dalam perang melawan ekstrimisme Islam.

Tentara keamanan Pakistan adalah sasaran utama gerilyawan garis keras yang menentang peran pemerintah dalam "perang atas teror" pimpinan AS dan lebih dari 1.500 anggota pasukan pemerintah telah dibunuh gerilyawan sejak 2002.

Banyak dari kekerasan itu berpusat di Pakistan barat laut, tempat militer memerangi kelompok garis keras Taliban dan Alqaida yang melarikan diri pada serangan pimpinan-AS 2002 di Afghanistan. (*)

Saturday, April 18, 2009

Tujuh Tersangka Penyerangan Polsek Abepura Tertangkap

18/04/09 20:45
Jakarta (ANTARA News) - Polda Papua menangkap tujuh tersangka kasus penyerangan Polsek Abepura yang terjadi pada 9 April 2009 dini hari.

Mereka tertangkap pada 18 April 2009 di Kompleks Perumahan Purwodadi Blok 0, Sentani, Papua, kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira di Jakarta, Sabtu.

"Mereka tertangkap di rumah milik Mas Murib. Polisi tahu lokasi itu berdasarkan informasi dari masyarakat," kata Abubakar.

Para tersangka yang kini ditahan di Mapolda Papua itu adalah John Hisage, Kanitius Hisage, Epekus Pawika, Jefri Haluk, Amitu Yomat, Tina Dami, dan Deli Wenda.

John Hisage sendiri mengalami luka pelipis tembus di bawah mata akibat terkena tembakan pada saat penyerangan ke Polsek Abepura.

"Semua tersangka laki-laki kecuali Tina Dami wanita," katanya.

Barang bukti yang disita polisi adalah kamera video, satu HT Organik Polri, dua unit HP berisi profil bendera bintang kejora dan dua HP merk Nokia.(Ant)

Polda Papua Tangkap Penyerang Polsekta Abepura

[ Minggu, 18 April 2009 ]
JAYAPURA - Kerja keras Polda Papua mengungkap penyerangan Mapolsekta Abepura 9 April lalu membuahkan hasil. Timsus direskrim berhasil menangkap tujuh tersangka dari persembunyian mereka di sebuah rumah di kompleks Perumahan BTN Purwodadi Blok O, Sentani, Kabupaten Jayapura. Penangkapan itu dilakukan pukul 14.30 WIT.

Rumah tersebut diketahui milik tersangka separatis OPM (Organisasi Papua Merdeka) Buchtar Tabuni. Tabuni adalah ketua IPWP (International Parlement for West Papua).

Penggerebekan rumah tersebut berawal dari informasi warga sekitarnya bahwa ada penghuni rumah yang mengalami luka pada pelipis kirinya. Polisi curiga karena pada serangan ke Mapolsekta Abepura itu, seorang tersangka terkena tembakan.

Tersangka yang mengalami luka itu Jhon Hisage. Enam lainnya adalah Kanitius Hisage, Efekus Pawika, Jefri Haluk, Amitu Yomat, serta dua perempuan Tina Dami dan Deli Wenda.

Penggerebekan tersebut dipimpin Komandan Tim Satgas Khusus Kompol Susilo dengan melibatkan sepuluh personel Brimob dan sepuluh personel kesatuan lain. Selain menangkap ketujuh tersangka, tim menyita barang bukti berupa satu handycam, HT (handy talky) organik Polri, dua unit HP Nokia dengan profil Bendera Bintang Kejora, dan dua handphone Nokia polos.

Plh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua AKBP Nurhabri membenarkan adanya penangkapan ketujuh tersangka itu. Namun, dia belum bersedia menjelaskan secara rinci. ''Kami masih akan memeriksa tersangka untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan mereka dalam penyerangan Mapolsekta Abepura tersebut," imbuhnya.

Sebagaimana diberitakan, puluhan orang menyerang Mapolsekta Abepura. Mereka membawa senjata tradisional, bom molotov, dan bom rakitan. Petugas memperingatkan mereka dengan tembakan peringatan ke atas. Karena para penyerang makin beringas, polisi akhirnya melumpuhkan mereka dengan tembakan.

Para pelaku kemudian kabur ke arah Jalan Biak, Abepura, selanjutnya menghilang di kegelapan malam. Beberapa saat setelah serangan itu, polisi menemukan seorang warga yang belakangan diketahui bernama Nahason Mabel tewas tertembak di punggungnya dengan posisi tengkurap. Korban masih memegang busur dan anak panah.

Tidak berapa lama, tepatnya pukul 03.00 WIT, gedung rektorat Universitas Cendana di Waena dibakar orang tidak dikenal. Sebelum penyerangan Mapolsekta Abepura, sekitar pukul 24.00 WIT pos polisi yang berada di Skow-Wutung, perbatasan RI-PNG, juga diserang kelompok bersenjata. Bahkan, terjadi kontak senjata selama hampir 15 menit.

Bersamaan dengan itu, di Wamena, Jayawijaya, dilaporkan lima warga pendatang ditikam orang tidak dikenal. Tiga di antaranya meninggal dan dua lainnya kritis. Kejadian itu membuat warga takut dan mengungsi ke Makodim 1702/Jayawijaya. (bat/jpnn/ruk)

Friday, April 17, 2009

Kondisi Korban OPM di Papua Mulai Stabil

Jumat, 17 April 2009 | 10:36 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com — Kondisi keenam anggota Brimob Polda Papua yang menjadi korban penghadangan kelompok separatis OPM, Rabu lalu di Kampung Lumbok Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Jumat (17/4) ini, stabil.

Keenam anggota Brimob Polda Papua dan Polres Puncak Jaya itu dievakuasi ke Jayapura, Kamis kemarin, dan setelah dilakukan observasi, dua di antaranya dirujuk ke RSUD Dok 2 Jayapura untuk dilakukan operasi termasuk mengeluarkan proyektil dari tubuh mereka.

Kepala Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua Kombes HM Zamil mengakui, secara keseluruhan kondisi keenam anggota Brimob dan Polres dalam kondisi stabil termasuk dua diantaranya yang sudah menjalani operasi.

"Saat ini keenam anggota Polri itu dirawat di RS Bhayangkara, Kotaraja," ungkap Kombes drg Zamil seraya menambahkan, pihaknya juga akan melakukan operasi untuk mengeluarkan proyektil peluru dari keempat anggota lainnya.

Penghadangan yang dilakukan OPM itu mengakibatkan tujuh anggota Polri mengalami luka tembak, satu di antaranya tewas saat dievakuasi ke Jayapura, yakni Brigadir Musa Aninam.

Keenam anggota yang mengalami luka tembak adalah Bripda Basri Haineka, Brigadir Adam Hanock, Brigadir Khomarun Huda, Brigadir Choirudin Hamin, Bripda Roland Patigaja, dan Bripda Nusram.

Banyak Penyerangan, Pemprov Papua Gelar Dialog

Jumat, 17 April 2009 | 10:04 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com — Pemprov Papua akan menggelar dialog terbuka dengan seluruh komponen masyarakat guna membahas dan menyatukan persepsi tentang banyaknya kasus penyerangan dan teror yang terjadi belakangan ini di Papua.

"Kami telah sepakat dalam satu atau dua hari setelah pelaksanaan Musrenbang ini akan dilakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, mahasiswa, serta kelompok-kelompok LSM untuk membicarakan situasi yang terjadi di Papua," kata Wakil Gubernur Provinsi Papua Alex Hesegem di Jayapura setelah membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah, Jumat.

Ia menjelaskan, dialog lintas komponen masyarakat ini wajib dilakukan karena melihat perkembangan situasi di beberapa daerah di Papua yang sering terjadi teror agar jangan sampai berlarut-larut dan menimbulkan kecurigaan antarsesama masyarakat.

Menyinggung penambahan pasukan keamanan di Papua, Alex mengatakan, hal tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat. "Situasi di Papua menurut saya masih cukup kondusif, tetapi pemerintah pusat menganggap hal tersebut adalah kejadian yang besar sehingga perlu penambahan pasukan," ujarnya.

Menurut Hasegem, penyerangan dan teror yang terjadi di Papua hanya merupakan gerakan sporadis dan tidak ada organisasi besar yang mendalanginya. Ia mengimbau kepada para pelaku penyerangan dan teror serta aktor intelektualnya agar segera menghentikan perbuatannya dan kepada aparat kepolisian diharapkan segera mengungkap siapa pelakunya dan memprosesnya sesuai aturan hukum yang berlaku. "Tindakan mereka ini sudah sangat meresahkan masyarakat," paparnya.

FARC Akan Bebaskan Tentara Yang Telah Disandera 11 Tahun

17/04/09 05:17
Bogota (ANTARA News/Reuters) - Pemberontak sayap kiri Kolombia akan membebaskan seorang tentara yang telah disandera lebih dari 11 tahun sebagai upaya mereka untuk memulai pembicaraan damai dengan pemerintah, kata pemberontak tersebut dalam satu pernyataan, Kamis.

Tindakan itu merupakan langkah terakhir Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia, atau FARC, yang dimaksudkan untuk segera memulai pembicaraan dengan presiden Alvaro Uribe yang konservatif, yang didukung AS.

Namun kedua belah pihak masih berbeda jauh mengenai syarat-syarat perundingan.

FARC yang berusia 45 tahun mengatakan mereka akan membebaskan Pablo Moncayo, seorang tentara yang ditangkap pada akhir 1997. Ayah Moncayo, Gustavo, telah memimpin kampanye bagi pembebasan para korban penculikan.

Gerilyawan yang berbekal dana dari kokain tersebut menahan ratusan sandera untuk ditukar dengan uang tebusan dan pengaruh politik.

"Kami mengumumkan keputusan kami secara sepihak untuk membebaskan Pablo Moncayo dan langsung menyerahkannya" pada ayahnya dan senator sayap-kiri Piedad Cordoba, yang telah menjadi perantara penyerahan para sandera pada masa lalu.

FARC mengatakan organisasi itu ingin memulai pembicaraan dengan pemerintah tapi presiden Uribe bersikeras bahwa pemberontak tersebut harus terlebih dahulu menghentikan pemboman, penculikan dan penyelundupan obat bius.

Pernyataan pemberontak itu menyebutkan kedua belah pihak harus menyetujui gencatan senjata dan pembicaraan harus dimulai dengan pengakuan bahwa negara bersalah karena terjadinya perang gerilya yang telah berlangsung beberapa dasawarsa di Kolombia.

"Hubungan timbal balik adalah suatu kondisi yang sangat diperlukan dalam upaya membangun kepecayaan dan membentuk pondasi yang kokoh untuk mencapai kemajuan," kata pernyataan FARC.

Uribe yang pertama kali terpilih menjadi presiden pada 2002, berjanji untuk menumpas pemberontakan. Presiden itu mengkritik keras upaya perdamaian sebelummnya yang gagal dengan pemberontak itu, yang telah terhenti akibat kebijakan garis kerasnya.

Beberapa sandera FARC yang telah dibebaskan termasuk politikus Prancis-Kolombia Ingrid Betancourt yang diculik setelah berkampanye untuk pemilihan presiden Kolombia, serta tiga pejabat anti-narkotika Amerika.(Ant)

Pangdam: Kepala-kepala Suku Jangan Mudah Terbakar Isu

Jumat, 17 April 2009 | 06:50 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com- Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Majen TNI AY Nasution menyatakan, komunikasi merupakan jalan keluar terbaik untuk menyelesaikan berbagai masalah di tengah masyarakat, menyusul terjadinya beragam peristiwa krusial di beberapa daerah di Papua.

Hal tersebut disampaikan Pangdam Mayjen TNI A.Y.Nasution pada acara silaturahmi Pangdam XVII/Cenderawasih dengan tokoh-tokoh adat dan masyarakat dari berbagai suku yang berasal dari seluruh nusantara di Jayapura, Kamis, seperti dikutip Kantor Berita ANTARA, Jumat (17/4) pagi.

Menurut Pangdam, situasi yang tidak kondusif di Papua berkaitan dengan penyerangan markas kepolisian, peristiwa pembunuhan warga sipil dan pengrusakan fasilitas umum beberapa waktu lalu telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Dia menyayangkan terjadinya hal tersebut karena peristiwa-peristiwa ini berawal dari adanya isu dan teror yang menyebar di masyarakat oleh orang-orang yang tidak dikenal."Isu-isu yang meresahkan sengaja disebar dengan tujuan agar masyarakat makin percaya terhadap hal-hal yang tidak benar," tandasnya.

Sementara itu, berbagai teror juga telah ditebar untuk melahirkan ketakutan di tengah masyarakat sehingga melumpuhkan segala aktivitas.Oleh karena itu, Nasution menegaskan agar seluruh lapisan masyarakat tidak mudah percaya dan tidak ikut larut dalam penyebaran isu-isu yang tidak terbukti kebenarannya.

"Ketua-ketua suku, kepala paguyuban dan tokoh-tokoh pemuda memiliki peran yang strategis untuk menenangkan masyarakat," kata Nasution. Dengan demikian, suasana keamanan yang kondusif dapat segera pulih dan dapat senantiasa di pertahankan.

Lebih lanjut dia mengatakan, urusan keamanan bukan hanya merupakan tugas Polisi dan TNI, melainkan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, termasuk para pemimpin di daerah. "Semua pihak harus mengambil peran sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki serta harus saling mendukung," katanya.

Selain itu, komunikasi dan dialog antara masyarakat dengan elit birokrasi, termasuk aparat keamanan harus terjalin harmonis agar terbangun sikap saling percaya dan memahami satu sama lain.

Sejauh ini, Papua berada dalam kondisi tertib sipil, sehingga tugas keamanan ada pada pihak kepolisian dan dapat dikendalikan.Adapun TNI, berada pada posisi yang siap membantu dan memberi dukungan kepada polisi dan masyarakat jika sewaktu-waktu dibutuhkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Acara silaturahmi yang direncanakan menjadi agenda terjadwal ini diharapkan dapat menjadi media untuk membangun sinergi antara berbagai pihak sehingga semakin memperkuat keutuhan bangsa dan negara Indonesia.

Thursday, April 16, 2009

Perompak Somalia: Serangan Roket Pembalasan Atas Pembebasan Kapten AS

16/04/09 00:11
Mogadishu (ANTARA News/AFP) - Perompak Somalia menyerang sebuah kapal barang Amerika dengan roket untuk "menghancurkan" kapal itu sebagai pembalasan atas operasi akhir pekan lalu yang berhasil membebaskan seorang kapten kapal AS, kata salah satu komandan mereka, Rabu.

"Serangan ini merupakan yang pertama terhadap sasaran utama kami," kata Abdi Garad kepada AFP mengenai serangan yang dilakukan pada Selasa larut malam itu.

"Kami bermaksud menghancurkan kapal berbendera Amerika ini dan awak di kapal itu, namun sayangnya mereka selamat dari serangan kami," kata komandan perompak itu.

"Tujuan dari serangan ini berbeda sepenuhnya. Kami tidak mencari uang tebusan. Kami juga menugasi satu tim dengan peralatan khusus untuk memburu dan menghancurkan setiap kapal yang mengibarkan bendera Amerika sebagai pembalasan atas pembunuhan brutal rekan-rekan kami," tambahnya.

Kapten kapal barang AS Richard Phillips diselamatkan Minggu (12/4) dari perompak Somalia yang menyanderanya di sebuah sekoci setelah mereka gagal membajak kapal itu, kata Angkatan Laut AS.

Empat perompak menahan Phillips sejak upaya gagal mereka membajak kapal peti kemas yang dibawa kapten tersebut, Maersk Alabama yang memiliki berat 17.000 ton, beberapa ratus mil di lepas pantai Somalia.

Phillips tampaknya datang sukarela ke sekoci perompak itu untuk menjadi sandera dan demi keselamatan 20 orang awak Amerika-nya, yang kemudian berhasil mengendalikan lagi kapal barang tersebut.

Kapal itu, yang membawa bantuan makanan untuk Uganda dan Somalia, melanjutkan perjalanan ke Kenya, negara tujuannya, setelah upaya pembajakan yang gagal itu.

Dalam operasi penyelamatan tersebut, pasukan Amerika menembak mati tiga dari keempat perompak itu dan menangkap orang yang keempat.

Pembebasan kapten kapal itu mengakhiri ketegangan di laut selama lima hari antara orang-orang bersenjata Somalia dan pasukan AS.

Sehari setelah pembebasan itu, Senin (13/4), seorang pemimpin perompak mengancam akan menyerang orang-orang Amerika sebagai pembalasan atas penyelamatan kapten kapal AS itu dalam operasi dramatis dimana penembak-penembak jitu angkatan laut membunuh ketiga perompak itu dan menangkap orang keempat.

Mereka membuktikan ancaman tersebut pada hari itu juga dengan menyerang pejabat AS yang mengunjungi Somalia.

Anggota Kongres AS Donald Payne diserang mortir pada hari itu ketika ia akan pergi dengan pesawat terbang dari bandara Mogadishu, namun tidak ada yang terluka dalam serangan tersebut, kata seorang pejabat Uni Afrika (AU) kepada AFP.

"Pesawat anggota Kongres AS itu bergerak dan mortir mulai berjatuhan. Tidak ada korban, namun serangan itu ditujukan pada anggota Kongres tersebut. Ia terbang dengan aman," kata pejabat AU yang tidak bersedia disebutkan namanya itu kepada AFP setelah serangan tersebut.

Pada jumpa pers sebelum serangan itu, Payne mendesak upaya lebih luas untuk memerangi perompakan di lepas pantai Somalia dan membela tindakan pasukan AS yang mengakhiri ketegangan penyanderaan selama lima hari di kawasan perairan tersebut.

"Kegiatan ilegal harus ditangani, jika anda tidak menangani tindakan kriminal maka mereka akan melanjutkannya," katanya.

Perompak Somalia memanfaatkan cuaca bagus untuk meningkatkan serangan-serangan mereka dalam beberapa hari ini, meski satuan tugas internasional telah berada di kawasan itu untuk melindungi kapal-kapal di salah satu jalur pelayaran terpadat dunia itu.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun lalu saja.

Pembajakan oleh perompak Somalia menurun pada 2009 setelah angkatan laut internasional mulai melakukan patroli di kawasan perairan yang ramai di Teluk Aden.

Tahun lalu perompak telah membuat kawasan Teluk, yang menghubungkan Eropa dengan Asia dan Timur Tengah melalui Terusan Suez, menjadi tempat pelayaran paling berbahaya di dunia. Puluhan kapal dibajak dan puluhan juta dolar dibayar sebagai tebusan bagi pembebasan sejumlah kapal.

Beberapa ahli keamanan mengatakan, meski operasi-operasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa (EU) untuk sementara bisa menangkal aksi perompak dan menjamin jalur aman bagi pelayaran kapal, masalah pembajakan yang telah membuat beaya asuransi melonjak itu tidak akan terpecahkan sampai aturan hukum ditegakkan lagi di Somalia.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain penculikan, kekerasan mematikan dan perompakan melanda negara tersebut.(Ant)

41 Macan Tamil Tewas Dalam Pertempuran Akhir Pekan

16/03/09 05:01
Kolombo (ANTARA News/AFP) - Pasukan pemerintah menguasai sebuah bekas pos polisi Macan Tamil, Minggu, dan membunuh sedikitnya sembilan pemberontak sehingga jumlah korban tewas mereka dalam pertempuran akhir pekan menjadi 41, demikian diumumkan Kementerian Pertahanan Sri Lanka.

Pasukan keamanan telah merebut pangkalan yang dulu digunakan sebagai kantor polisi oleh Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE), kata kementerian itu.

Menurut kementerian tersebut, sembilan gerilyawan tewas dan di pihak militer hanya ada "korban ringan" dalam pertempuran Minggu itu.

Sedikitnya 32 gerilyawan Tamil tewas pada Jumat dan Sabtu ketika pasukan bergerak semakin dekat ke arah kemenangan final atas gerilyawan separatis itu, kata kementerian tersebut.

Sekitar 30 pemberontak tewas pada Jumat di daerah Puthukkudiriruppu, benteng terakhir Macan Tamil, sementara dua orang lagi tewas pada Sabtu, katanya.

"Pasukan infantri bergerak semakin jauh ke daerah-daerah persembunyian LTTE, menimbulkan korban dalam jumlah besar di pihak teroris," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Belum ada pernyataan segera dari Macan Tamil, namun situs pro-pemberontak Tamilnet mengatakan bahwa 69 warga sipil, termasuk 19 anak, tewas dalam pemboman militer di sebuah daerah yang ditetapkan sebagai "zona aman" oleh pemerintah.

Militer Sri Lanka membantah menyerang "zona aman" dan sebaliknya menuduh LTTE memalsukan laporan-laporan mengenai kematian warga sipil dalam jumlah besar.

Pembuktian independen mengenai klaim-klaim jumlah korban mustahil dilakukan karena pemerintah Kolombo melarang sebagian besar wartawan, pekerja bantuan dan pengamat internasional pergi ke zona-zona pertempuran.

Meski demikian, ketua Komisi Hak Asasi Manusia PBB Navi Pillay mengatakan, sekitar 2.800 warga sipil tewas dalam petempuran sejak 20 Januari, dan kedua pihak yang bertempur mungkin bersalah atas kejahatan perang.

Militer menyatakan, mereka mengepung kelompok pemberontak itu di sebuah jalur daratan sempit dan memperkirakan segera mengakhiri perang gerilya yang telah berlangsung puluhan tahun itu.

PBB meyakini bahwa 150.000 hingga 180.000 warga sipil masih terperangkap di dalam wilayah yang masih dikuasai Macan Tamil itu.

Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa telah memperingatkan pemberontak Macan Tamil agar menyerah tanpa syarat atau dibunuh.

"Mereka (Macan Tamil) harus mengizinkan warga sipil pergi dan kemudian menyerah tanpa syarat," kata Rajapaksa.

Militer telah mencapai serangkaian kemenangan, termasuk merebut kembali Kilinochchi, yang diklaim Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) sebagai ibukota mereka, dan mengusir pemberontak tersebut dari Semenanjung Jaffna.

Pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak LTTE meningkat sejak pemerintah secara resmi menarik diri dari gencatan senjata enam tahun pada Januari 2008.

Lebih dari 70.000 orang tewas dalam konflik separatis panjang di Sri Lanka sejak 1972.

Sekitar 15.000 pemberontak Tamil memerangi pemerintah Sri Lanka dalam konflik etnik itu dalam upaya mendirikan sebuah negara Tamil merdeka.

Masyarakat Tamil mencapai sekitar 18 persen dari penduduk Sri Lanka yang berjumlah 19,2 juta orang dan mereka terpusat di provinsi-provinsi utara dan timur yang dikuasai pemberontak.(Ant)

Wednesday, April 15, 2009

Rombongan Brimob Diserang OPM, Satu Tewas

Rabu, 15 April 2009 | 15:56 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com — Kelompok separatis yang diduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM), Rabu (15/4), kembali menghadang kendaraan yang ditumpangi anggota Brimob dan polisi di sekitar kawasan Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

Wakil Bupati Puncak Jaya Hanock Ibo kepada Antara mengakui, insiden yang terjadi sekitar pukul 11.45 WIT itu terjadi saat iringan kendaraan menuju Tingginambut dan dihadang OPM.

Dalam insiden itu, satu orang kritis, yakni Bripda Musa Animan yang terkena tembakan di kepalanya. Enam anggota lainnya mengalami luka-luka. "Saat ini keenam anggota Brimob yang terkena tembakan masih dirawat di RS Mulia," ungkap Wakil Bupati Hanock Ibo.

Di Jakarta, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Abubakar Nataprawira menyatakan bahwa Bripda Musa akhirnya meninggal dalam penerbangan ke Jayapura.

Menurut Hanock Ibo, rombongan Brimob dan polisi itu menggunakan dua kendaraan. Kendaraan yang diserang adalah kendaraan yang di depan, sedangkan kendaraan kedua yang ditumpangi empat orang lolos dari penyerangan.

Konvoi kendaraan itu sedianya akan mengambil berita acara yang dikumpulkan di kawasan Tingginambut serta membawa anggota yang sakit untuk dibawa ke Mulia.

Rombongan Polisi Mau Jemput Rekannya yang Sakit


Rabu, 15 April 2009 | 16:04 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Sarie Febriane

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Abubakar Nataprawira mengakui, satu orang polisi dari Brimob Polda Papua, yakni Bribda Dance Musa Aninam, akhirnya tewas dalam peristiwa penyerangan sekelompok orang tak dikenal di Kabupaten Tinggi Nambut di Papua. Musa menderita luka tembak, salah satunya di kepala.

Enam polisi lainnya yang terluka adalah Bripka Kamarul Huda, Brigadir Adam Anos, Brigadir Haerudin Hamid, Bripda Basri Aneke, Brida Ronald Patigaja, dan Bripda Nusran.

Peristiwa itu terjadi pukul 11.30 WIT ketika 13 polisi hendak menuju pospol Tingginambut untuk menjemput sejumlah polisi yang sakit. Mereka mengendarai dua mobil, lalu dihadang oleh kelompok tak dikenal bersenjata api sekitar 2 km dari pospol Tingginambut.

Korban Penghadangan OPM Tewas

15/04/09 15:41

Jayapura (ANTARA News) - Bripda Musa Aninam, anggota Brimob Polda Papua, salah seorang yang tertembak dalam aksi penghadangan oleh kelompok diduga Organisasi Papua Merdeka (OPM), meninggal dunia dalam perjalanan evakuasi menuju Jayapura.

Musa Aninam yang tertembak dalam penyerangan di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Rabu, tewas dalam perjalanan ketika dievakuasi dengan pesawat Susi Air, kata Kapolda Papua Irjen Pol Bagus Eko Danto.

Menurut Bagus Eko Danto, selain menyebabkan Musa tewas, penyerangan terhadap dua mobil polisi itu juga melukai lima anggota Brimob Polda dan petugas dari Polres Puncak Jaya.

Mereka yang terluka sekarang dirawat di Rumah Sakit Mulia.

Menurut Kapolda, insiden pengadangan itu terjadi di kampung Lumbuk saat anggota Polres dan Brimob menuju Tingginambut untuk menjemput anggota yang sakit.

Kapolda Papua berencana menambah pasukan untuk mengamankan area sekitar tempat penyerangan, namun belum dipastikan berapa jumlahnya.

Sementara itu Wakil Bupati Puncak Jaya Hanock Ibo yang dihunbungi ANTARA, Rabu sore, mengakui saat ini situasi di Mulia agak tegang namun penghitungan suara hasil Pemilu terus berjalan.

"Situasi saat ini agak tegang," ungkap Wakil Bupati seraya menambahkan ke 11 anggota polres dan brimob itu ke Tingginambut selain menjemput rekannya yang sakit juga mengambil berita acara dari Distrik Ilu dan Distrik Ligolikme untuk dibawa ke Mulia.

Mereka menggunakaan dua kendaraan jenis Strada milik Pemda, jelas Wakil Bupati Puncak Jaya Hanock Ibo.(Ant)